Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Siap Monopoli Minyak sawit Eropa, Swiss Ngerasa Tak Terima Negaranya Dijajah Importir Besar Indonesia, Ajukan Referendum Berkedok Isu Perusakan Lingkungan

None - Kamis, 25 Juni 2020 | 16:25
Indonesia Siap Jajah dan Monopoli Minyak Sawit Eropa, Swiss Ketakutan Lantas Lontarkan Isu Tak Masuk Akal
Kompas.com

Indonesia Siap Jajah dan Monopoli Minyak Sawit Eropa, Swiss Ketakutan Lantas Lontarkan Isu Tak Masuk Akal

"Hanya empat juta hektar hasil deforestasi. Sisanya, 12 juta hektar free deforestrasi,“ katanya kepada Kompas.com.

Saat ini, imbuh Nur Hasanah, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan industri kelapa sawit sudah melakukan revisi dan terus berupaya dalam pencapaian industri kelapa sawit berkelanjutan.

"Ada penekanan transparansi di semua bidang, termasuk tanggung jawab ke pekerja dan lingkungan sosial. Tentu saja juga peningkatan pengelolaan biodiversitas dan sumber daya alam,“ tegas Nur Hasanah.

Baca Juga: Suaminya Sudah Turun dan Ngopi, Muzdalifah Bikin Fadel Islami Muak dengan Tabiatnya Ini, Menunggu 20 Menit Tapi Tak Kunjung Disudahi

Nur Hasanah berpendapat, Uniterre yang mengkampanyekan luasnya perusakan hutan tropis berlebihan.

Luas Swiss dan Indonesia sangat beda.

"Kutai Kertanegara saja, daerah industri kelapa sawit yang saya teliti, luasnya setengah dari Swiss,“ tegas Nur Hasanah.

Dalam kampanyenya, Uniterre menyebutkan bahwa ladang kelapa sawit yang berjumlah 13 juta hektar itu, sama dengan tiga kali lipat luas negara Swiss.

Uniterre menyebutnya sebagai green desert.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Referendum penolakan produk kelapa sawit RI masuk ke Mahkamah Konstitusi Swiss"

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x