Gridhot.ID - Jauh dari pemberitaan, ternyata Swiss sedang bersitegang dengan Indonesia.
Bukan perkara militer namun masalah perdagangan.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Swiss tidak terima jika Indonesia 'menjajah' sebagai importir besar Minyak Sawit di negaranya serta Eropa.
Maka isu lingkungan hidup dilontarkan para LSM Swiss.
Namun apa lacur, pemerintah Swiss malah mendukung perdagangan dengan Indonesia yang mereka nilai menguntungkan daripada mendengar ocehan ngawur LSM di negerinya.
Uniterre, lembaga swadaya masyarakat di Swiss berhasil menggalang suara untuk mengusulkan referendum penolakan produk kelapa sawit Indonesia dan turunannya ke Mahkamah Konstitusi Swiss.
Pada Senin, 22 Juni 2020, Uniterre membawa 26 kotak yang berisi 59.200 tanda tangan permintaan referendum penolakan produk kelapa sawit dan turunannya. "Jika disetujui, setelah diteliti keabsahannya, tentunya, referendum penolakan produk kelapa sawit Indonesia, hanya soal waktu,“ tutur Mathias Stalder, sekretaris Uniterre, kepada Kompas.com .
Mathias yakin, referendum, penentuan nasib pemasaran produk kelapa sawit, akan disetujui Makahmah Konstitusi Swiss. Seperti biasa, ritual penyerahan kotak berisi tanda tangan untuk meminta referendum, diisi orasi dari Uniterre.
Isinya, bagaimana industri kelapa sawit menghancurkan lingkungan hidup.
Sekaligus tentang keberuntungan yang diperoleh perusahaan besar.