(Orang Aceh kalau masalah tolong-menolong cukup suka. Kita dibuat seperti budak. Yang sudah dululah tahun yang lalu)," tulis Anisa Atim.
Seorang pengguna Facebook bernama Safar Manaf tampak menanyakan asalan yang membuat etnis Rohingnya melarikan diri dari negaranya.
"Kenapa mereka terusir dari negaranya? Itu harus kita pertanyakan. Bisa jadi mereka memang bibit masalah," tanyanya.
Kemudian pengguna Facebook bernama Furkan Anatami menceritakan perilaku etis Rohingya yang pernah mengungsi di daerahnya yang berada di Langsa, beberapa tahun lalu.
"Kalo gak tau gmn kelakuan org rohingya, jgn sibuk nyuruh nolong sesama. Knp saya bisa ngomong gni, krn mreka dulu pernah terdampar dan ngungsi di daerah saya di langsa. Di ksh hati tp minta yg laen," tuturnya.
Sebagain warga yang setuju dengan kedatangan etis Rohingnya, umumnya mengatakan bahwa sesama saudara se-muslim wajib hukumnya untuk saling tolong menolong.
"Bek pike ke mangat prut droe manteng. Asai se agama wajib tatulong. Pu lomnya katrep terombang ambing. Wate komen bena tata krama dan kalen dile,
(Jangan pikir enak diperut sendiri aja. Asal se agama wajib kita tolong. Apalagi mereka sudah lama terombang-ambing. Ketika berkomentar pakai tata krama dan lihat-lihat dulu),"kata Muslem SPd.
"Asai ureung agama Islam wajeb tatulong,karna sm2 muslim mantong na rasa syedara,
(Asal dia Agama Islam, wajib kita tolong. Karena sesama muslim ada rasa ikatan persaudaraan),"kata Nafi.