Ia menjelaskan sebetulnya fasilitas tenaga medis di RSD Bagas Waras sangat terbatas dengan hanya memiliki 4 perawat dan 2 dokter spesialis paru serta 14 fasilitas kamar isolasi.
Oleh karena itu ia menilai jalinan komunikasi yang tulus antara tenaga medis dan pasien menjadi obat tersendiri.
Pasien tidak lagi merasa kesepian meskipun harus terpisah lama dari keluarga.
Agar komunikasi itu dilakukan lebih intensif pihaknya menyediakan jaringan Wifi untuk berkomunikasi dengan tenaga medis dan keluarga aplikasi WhatsApp.
Dengan demikian meskipun tetap menjaga jarak, namun interaksi tidak dibatasi.
“Kami juga mengajak pasien untuk berjemur atau senam pagi dua kali dalam seminggu, agar pasien tidak jenuh selama perawatan,” pungkas Limawan.
Terlebih kejenuhan dapat memicu stres yag membuat tubuh akan mengalami tekanan dan melepaskan hormon stres yang disebut kortisol.
Komentar