Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Facebook Ogah Hapus Postingan Donald Trump, CEO Coca-cola Marah Besar, Cabut Iklan Hingga Mark Zuckerberg Kehilangan Kekayaan

None - Senin, 29 Juni 2020 | 09:13
Facebook CEO Mark Zuckerberg
iStock Editorial

Facebook CEO Mark Zuckerberg

Gridhot.ID- Mark Zuckerberg, pendiri Facebook dan salah satu orang terkaya di dunia, diketahui telah kehilangan kekayaan sebesar 7,21 miliar dollar AS atau setara Rp. 102,6 triliun.

Penyebab utamanya adalah perusahaan minuman bersoda, Coca Cola, yang belakangan memutuskan untuk memboikot Facebook dan berhenti memasang iklan di media sosial tersebut.

Coca-Cola menjadi salah satu perusahaan raksasa yang mendukung kampanye #StopHateforProfit yang digencarkan oleh kelompok aktivis hak asasi manusia Amerika Serikat.

Baca Juga: Ogah Dianggap Tak Becus Jadi Anggota DPR RI, Mulan Jameela Cari Muka dengan Pamer Rutinitas Ini, Istri Ahmad Dhani: Lanjut...

Kampanye #StopHateforProfit diluncurkan pada 9 Juni 2020 pasca kematian George Floyd di tangan petugas kepolisian Minneapolis yang kemudian diikuti gelombang protes masif baik di AS muapun seluruh dunia.

Adapun Facebook didapati melalukan hal yang bertolak belakang dengan misi Coca Cola, dengan sebelumnya menolak untuk menghapus unggahan Presiden AS Donald Trump, yang mengancam bakal menerapkan tindakan kekerasan kepada para pengunjuk rasa.

Akibatnya,CEO Coca-Cola James Quincey menyatakan bahwa perusahaannya akan menghentikan seluruh iklan di media sosial selama 30 hari sambil memikirkan ulang kebijakan perusahaan.

Baca Juga: Intel Jepang Sampai Kaget Temukan Adanya Gerakan Aneh di Korea Utara, Kim Jong Un Diduga Ambruk Gara-gara Terinfeksi Corona, Tak Pernah Muncul Rapat Sampai Dikira Meninggal untuk yang Kedua Kalinya

"Tidak ada tempat untuk rasisme di dunia dan tidak ada tempat untuk rasisme di media sosial," tulis Quincey dalam laman resmi Coca-Cola.

"The Coca-Cola Company akan menghentikan iklan berbayar di seluruh media sosial secara global selama setidaknya 30 hari.

"Kami juga mengharapkan akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar dari mitra-mitra media sosial kami," pungkas Quincey.

Kampanye itu juga mendesak para pengiklan besar untuk mempertimbangkan belanja iklan mereka di Facebook sampai media sosial itu memiliki kebijakan yang lebih ketat.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 10

Latest

Popular

Tag Popular

x