Beijing mengatakan minatnya terhadap Kutub Utara sebagian besar terkait dengan perdagangan dan perlindungan lingkungan.
Namun, Foggo mengatakan daerah itu bisa menjadi fokus klaim palsu.
"Mereka membuat preseden sendiri terkait klaim halusinasi mereka di Laut China Selatan, sehingga sangat mungkin China akan mencari cara yang sama dalam menguasai Kutub Utara," ujarnya.
Selanjutnya, Foggo sebutkan teknologi telekomunikasi 5G dan pengelolaan infrastrukturnya sebabkan kekhawatiran baru untuk Eropa.
"NATO tidak bisa lagi mengabaikan aktivitas China di Eropa," sebutnya.
China sendiri telah tumbuhkan investasi di Afrika dan Eropa, yang dilihat Foggo sebagai pengaruh terhadap otoritas lokal dan membahayakan kepentingan Angkatan Laut AS di seluruh dunia.
Inisiatif China melibatkan lebih dari 125 negara, dan memanfaatkan lilitan hutang yang menyerang negara-negara tersebut.
"Pengaruh seperti inilah yang merupakan kekhawatiran keamanan dan dapat digunakan untuk membatasi akses ke pelabuhan dan bandara sembari berikan akses lebih ke urusan sensitif terkait informasi militer dan pemerintahan melalui teknologi milik negara mereka dan perusahaan yang disetir oleh negara mereka," jelasnya.
China Membeli Media
Tambahan lagi, Foggo melihat China membeli media berita dan perusahaan entertainment untuk mendorong propaganda mereka.