Dalam orasinya, Pramono menyatakan mundur dari jabatannya.
Rektor juga melepaskan baju batik cokelat yang dia pakai sebagai bentuk pengunduran dirinya dari jabatan rektor.
"Saya menyatakan mundur hari ini. Mohon nanti ada tanda tangannya supaya semuanya jelas secara legal formalnya. Juga disaksikan alumni, mahasiswa, dosen dan juga karyawan," kata Pramono dalam orasinya, Selasa.
Aksi menuntut transparansi pengelolaan Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik sudah terjadi sejak 2018.
"Sampai 2020 ini mahasiswa menyatakan sikap ternyata yang menjadi sumber permasalahannya adalah yayasan. Bukan di rektorat, ataupun juga yang lain," kata dia.
"Kenapa bisa seperti itu? Unit yang lain diintervensi dari yayasan. Sehingga kami tidak bisa menjalankan sebagaimana fungsinya sesuai dengan aturan, tata kelola yang ada," sambung Pramono.
Menurut Pramono, aksi tersebut merupakan puncak dari sebuah aksi dari semua unit, semua elemen baik mahasiswa, alumni, dosen, karyawan termasuk pimpinan.
"Dan hari ini pun saya Rektor UNIBA bersama WR (wakil rektor) A dan WR B menyatakan sikap bahwa kami mundur sebagai langkah etika rektorat bahwa tata kelola telah gagal. Rektorat menyatakan mundur mulai hari ini," cetusnya.
Pramono juga berjanji akan memperjuangkan aspirasi dari aliansi semua elemen.
Baik transparansi anggaran, bebaskan KKN dari yayasan, kembalikan ke aturan yang benar, tidak intervensi, dan tuntutan yang lain.