Namun kepala desa tidak menyanggupi permintaan warga.
Mereka lantas meminta Bupati agar mencabut SK Hendri Hasibuan.
"Tuntutannya warga minta klarifikasi kepala desa tentang anggaran desa tahun 2018-2020. Tapi tidak bisa diklarifikasi. Ini menurut orasi dari mereka,” kata Tatan pada Selasa (30/6).
"Kemudian, meminta Bupati mencabut SK. Juga minta penegak hukum untuk memeriksa, menangkap, kepala desa dengan dugaan penyelewengan dana desa.”
Kerusuhan mulai terjadi kala warga melempari batu dan kayu kepada petugas yang berjaga.
"Sekitar pukul 17.00 WIB. Massa bertindak anarkis. Mereka melakukan penyerangan terhadap anggota TNI-Polri menggunakan kayu dan batu," ucap Tatan.
"Ada enam anggota polisi dilaporkan mengalami luka-luka," ungkapnya.
Setelah demo, Hendri Hasibuan memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Kepala Desa Mompang Julu.
"Dengan ini menyampaikan mengundurkan diri sebagai kepala desa Mompang Julu demi keamanan dan kenyamanan desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kab Mandailing Natal," tulis Hendri dalam surat pengunduran diri di atas meterai Rp 6.000.