Dia mendobrak pintu dengan tendangan mae-geri dan langsung masuk.
Saya mendobrak jendela dan meloncat masuk," tutur Hendropriyono.
Duel tidak terelakkan lagi, Ah San satu lawan satu melawan Hendropriyono.
"Dengan sigap, saya lemparkan pisau komando ke tubuh Ah San.
Tapi tidak menancap telak, hanya mengena ringan di dada kanannya," kata Hendropriyono menggambarkan peristiwa menegangkan itu.
Bahkan Ah San yang bersenjatakan bayonet berhasil melukai lengan dan jari Hendropriyono hingga hampir putus.
Ingat akan pistol yang dibawanya, Hendropriyono berusaha meraih senjata api itu yang melorot di dalam celananya.
Akhirnya, Hendropriyono berhasil meraihnya. Perwira baret merah ini menembak dua kali. Tapi hanya sekali peluru yang meletus, satunya lagi macet.
Peluru itu mengenai perut Ah San. Membuatnya limbung, Hendropriyono yang juga kehabisan tenaga membantingnya dengan teknik o-goshi.
Kemudian Hendropriyono menjatuhkan tubuhnya keras-keras di atas tubuh Ah San.
Duel maut itu selesai. Ah San tewas, tetapi Hendropriyono pun terluka parah.
Beruntung, anak buahnya segera datang menyelamatkan Hendropriyono.
Misi dianggap sukses walau tak berhasil menangkap Ah San hidup-hidup.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cerita Tim Halilintar Pasukan TNI Kopassus Pimpinan AM Hendropriyono Lumpuhkan Petinggi PGRS.
(*)
Source | : | Tribun Jateng |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar