Karenanya, menurut TB, mental menjadi faktor penting bagi pendaki gunung atau mereka yang melakukan kegiatan di alam liar. Kesiapan mental menghadapi segala tantangan, bahaya dan ketidaknyamanan harus benar-benar disiapkan.
Karena, menurut TB berkegiatan di alam liar, terutama di gunung, banyak hal-hal yang bisa terjadi dan itu bisa saja tidak sesuai dengan bayangan awal atau rencana yang telah dibuat oleh para pendaki.
Biasanya, hal ini yang membuat mental para pendaki jatuh hingga kemudian kehilangan orientasi hingga hilang di gunung.
“Jika harapan tidak sesuai dengan kenyataan, ditambah faktor kelelahan dan ketidaknyamanan, mental bisa jatuh, lalu orientasi hilang. Di situ pendaki bisa dengan sangat mudah mengalami kecelakaan,” jelas TB yang lama aktif di organisasi pecinta alam di Garut.
Gangguan binatang hingga hal gaib
Mental yang kuat, menurut TB juga diperlukan oleh para pendaki mengingat alam liar bukan tempat manusia biasa tinggal.
Mereka, harus siap menghadapi binatang buas dan binatang liar lainnya, hingga bisa saja mendapat gangguan dari hal-hal gaib. “Seringkali kita manusia celaka di alam karena ulah kita sendiri, karena panik, ketakutan berlebih hingga akhirnya kehilangan orientasi,” katanya.
Karenanya, TB mengingatkan kepada para pendaki, terutama pendaki pemula. Selain persiapan fisik dan persiapan teknis.
Berserah diri pada yang Maha Kuasa
Mental pun harus disiapkan saat akan melakukan pendakian.