Entis mengatakan, peristiwa seperti ini bukanlah yang pertama terjadi di Gunung Guntur.
"Sepuluh tahun lalu pernah kejadian seperti ini, ketemu setelah empat hari, sama kondisinya saat ditemukan juga hampir telanjang," katanya.
Kemungkinan Penyebab
Tubagus Agus Sofyan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, mengatakan pendaki, perlu mental yang kuat untuk menghadapi tantangan saat melakukan pendakian.
“Kasus pendaki hilang di gunung, penyebabnya kebanyakan karena faktor-faktor non teknis, ini bisa terjadi karena faktor mental pendaki yang tidak siap menghadapi tantangan saat melakukan pendakian,” jelas Tubagus, Senin (6/7/2020) saat dihubungi lewat telepon genggamnya.
TB, demikian biasa disapa mengungkapkan urusan teknis pendakian, biasanya para pendaki sudah bisa memenuhi kelengkapannya secara mandiri atau meminjam dari teman. Dari mulai peralatan pribadi dari mulai sepatu hingga penutup kepala (topi dan lainnya), hingga peralatan pendukung kelompok mulai dari tenda hingga alat memasak.
“Secara fisik pun, banyak pendaki sudah bisa dinyatakan siap. Karena sepertinya jarang ada orang sakit yang memaksakan diri melakukan pendakian,” katanya.
Secara teknis, dalam setiap pendakian, para pendaki harus memiliki manajemen perjalanan yang telah direncanakan. Dalam manajemen perjalanan, para pendaki, sudah menyiapkan peralatan dan kebutuhan yang dibutuhkan dalam pendakian hingga surat jalan dan kelengkapan lainnya.
Faktor kesiapan mental