"Pelaku sempat lari ke lapak saya yang saat itu dijaga oleh anak saya."
"Dia sempat memegangi anak saya buat tameng, lalu dikejar polisi sekitar 3 orang," jelasnya.
Karena panik, terduga teroris tersebut kemudian lari ke tanah kosong yang ada di belakang lapak es degan Warno.
"Saya waktu itu di rumah, tapi sempat mendengar bunyi tembakan," imbuhnya.
Nampak di sekitar lokasi penangkapan masih ada bercak darah.
Camat Grogol, Bagas Windaryatno membenarkan adanya penangkapan terduga teroris tersebut.
"Iya benar (ada penangkapan terduga teroris)," katanya membenarkan.
Adapun TribunSolo.com masih mencoba mengkonformasi kronologi versi polisi dari Polres Sukoharjo tetapi belum ada jawaban.
Dilansir dari Kompas Tv, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, IA sempat dirawat 24 jam di RS Bhayangkara dan RSUP dr Kariadi Semarang. Namun akhirnya meninggal dunia pada Sabtu 11 Juli 2020 sekira pukul 17.20 WIB.
"Saat akan dilakukan perlawanan tersangka IA melawan dengan menggunakan senjata tajam sehingga dilakukan penindakan terarah dan terukur," ungkap Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/7/2020).