Seri J-20B nanti masih akan tetap menggunakan mesin Saturnus AL-31 buatan Rusia karena mesin WS-15 buatan China masih memerlukan beberapa penyesuaian.
Mesin WS-15 tersebut awalnya akan digunakan pada pesawat J-20, sayangnya proses pengerjaan gagal selesai tepat waktu. Bahkan sampai seri terbaru J-20 akan mulai diproduksi minggu ini.
Meskipun begitu mesin WS-15 masih terus dikerjakan semaksimal mungkin. Tujuan akhir angkatan militer China adalah bisa menggunakan mesin pesawat produksi sendiri ke dalam pesawat J-20.
Sampai akhir 2019 lalu China diperkirakan sudah berhasil memproduksi 50 unit J-20. Sayangnya masalah produksi mesin membuat proses produksi lanjutan menjadi terkendala.
Angkatan pertama pesawat J-20 mulai mengudara pada tahun 2017, ada di periode yang sama dengan keputusan AS untuk menyebar lebih dari 100 F-35 ke Jepang dan Korea Selatan.
Sejak awal J-20 memang dipersiapkan untuk menjadi jet tempur generasi kelima yang setara dengan Lockheed F-22 Raptor dan F-35 Lightning.
Secara umum pesawat tempur generasi kelima ditentukan oleh ketersediaan teknologi siluman, kecepatan jelajah supersonik. kemampuan manuver, dan sistem avionik yang sangat terintegrasi.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Lebih canggih, China siap produksi massal pesawat tempur siluman J-20 versi baru.
(*)