Artikel mereka dipublikasi pada Senin, mengikuti latihan militer bersamaan antara AS dan China, yang membuat juru bicara Menteri Luar Negeri China Zhao Lijian mengkritik Washington memiliki motif lain yang mengancam stabilitas area itu.
"AS dengan mudahnya mengirim kekuatan masif untuk lakukan latihan skala besar di Laut China Selatan untuk meregangkan 'otot militer' mereka," ujar Zhao dalam briefing.
China sudah punya ADIZ di Laut China Timur, dipasang pada November 2013.
Sejak itu, banyak yang membuat rumor jika mereka akan memasang hal yang sama di Laut China Selatan dan menutup semua kepulauan Spratly, Paracel dan Pratas.
ADIZ sebenarnya sistem pertahanan yang umum dan banyak negara memasangnya untuk peringatan awal sistem jika adanya pesawat yang mencurigakan masuk ke wilayah mereka.
Namun, ada artikel yang sebutkan jika "China memiliki hak untuk memasang ADIZ di Laut China Selatan dan tidak berkewajiban untuk laporkan ke siapapun mengenai rencana detailnya."
Menurut Bonnie Glaser, direktur dari Proyek Daya China di Sentral Strategi dan Studi Internasional di Washington, "China ingin gunakan ADIZ sebagai bagian ambisi lebih besar mereka untuk mengontrol Laut China Selatan."
Ia ingatkan jika banyak negara khawatir mengenai sistem pertahanan seperti itu.
"Lebih mengerikan lagi jika China melihat pesawat penumpang biasa sebagai ancaman, dan memprovokasi militer China untuk lakukan tindakan pertahanan darurat.
Jika itu terjadi di Laut China Selatan, tentunya akan lebih tegang lagi."