Laporan mengenai ADIZ ini juga membuat jenderal umum Angkatan udara AS General Charles Q. Brown Jnr berkomentar pada 24 Juni jika gerakan itu akan melawan "aturan berdasarkan perjanjian internasional" dan kontradiktif dengan konsep "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka".
Motif dari "teori ancaman" yang dibuat-buat itu, menurut Cao dan Bao, adalah membuat ketegangan diplomatik dan benturan tidak sengaja antara China, Jepang, Korea Selatan dan negara Asean.
Artikel mereka dipublikasi pada Senin, mengikuti latihan militer bersamaan antara AS dan China, yang membuat juru bicara Menteri Luar Negeri China Zhao Lijian mengkritik Washington memiliki motif lain yang mengancam stabilitas area itu.
"AS dengan mudahnya mengirim kekuatan masif untuk lakukan latihan skala besar di Laut China Selatan untuk meregangkan 'otot militer' mereka," ujar Zhao dalam briefing.
China sudah punya ADIZ di Laut China Timur, dipasang pada November 2013.
Sejak itu, banyak yang membuat rumor jika mereka akan memasang hal yang sama di Laut China Selatan dan menutup semua kepulauan Spratly, Paracel dan Pratas.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar