GridHot.ID -Pekan ini, media sosial kembali dihebohkan dengankabar penghapusan negara Palestina dari tampilan peta digital di Apple dan Google.
Walau begitu,Apple dan Google mengklaim bahwa sedari dulu memang tidak pernah membubuhkan label Palestina di wilayah tersebut.
Jika kita melakukan pencarian "Palestine" di Google Maps dan Apple Maps memang tampak garis besar wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat, tetapi di peta itu tidak ada label nama negara Palestina.
Media Inggris Independent menyebut awal mula klaim tudingan nama Palestina itu dihapus tampaknya berasal dari posting Instagram yang viral oleh seorang pengguna bernama "Astagfirolah" pada hari Rabu 15 Juli 2020.
Akun tersebut menuduh dua perusahaan itu "secara resmi mengeluarkan" Palestina dari peta Apple Maps maupun Google Maps mereka.
Meskipun kemudian akun yang sama telah meng-update bahwa postingan sebelumnya mengandung kesalahan infiormasi (false information), artikel berita dan postingan di media sosial terus menyebarkan klaim tudingan tadi.
Seperti kita tahu Palestina adalah sebuah negara yang keberadaannya maupun wilayahnya sebagai negara merdeka telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa bersama dengan sebanyak 136 anggotanya.
Tetapi pengakuan dunia internasional ini tetap dingkari oleh Amerika Serikat, negara yang juga menjadi basis bisnis dari Apple dan Google.
Google sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar Independent tentang tuduhan terbaru.
Namun ada bagian dari situs webnya menjelaskan batas-batas yang disengketakan, tanpa secara khusus merujuk pada peta Palestina dan Israel.
"Batas yang disengketakan ditampilkan sebagai garis abu-abu putus-putus."
Seperti kita tahu, Israel merebut dan menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Dataran Tinggi Golan sejak perang 1967.
Namun pada 2005, Israel menegaskan bahwa mereka tidak lagi menduduki Gaza setelah membongkar permukiman pada tahun 2005.
Hanya saja Israel tetap memegang kendali signifikan atas wilayah udara dan perbatasan wilayah pesisir. Gaza masih diklasifikasikan sebagai tanah yang ditempati oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Kelompok pemantau mengatakan ada lebih dari 130 permukiman Israel di Tepi Barat, meskipun dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Isu penghapusan nama Palestina di Peta Google Maps dan Apple Maps ini pernah muncul pada tahun 2016 silam.
Isu itu mendorong masyarakat dunia membuat sebuah petisi Change.org agar Google membubuhkan label Palestina di petanya.
Petisi itu juga menambahkan bahwa "dua pendiri Google memiliki hubungan dekat dengan Israel dan para pemimpinnya."
Petisi 'Google: Letakkan Palestina di Peta Anda!' tetap aktif dan hingga sekarang dan telah menerima lebih dari 800.000 tanda tangan.
Artikel ini telah tayang di Kontan.id dengan judul "Isu Palestina dihapus dari Google Maps dan Apple Maps, heboh lagi"
(*)