Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Soetrimo bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Turki Ismail Demir di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017) lalu.
Pertemuan bertajuk The 6th Defence Industry Cooperation Meeting itu membahas mengenai kerja sama antara Indonesia dan Turki di bidang industri pertahanan.
Soetrimo mengatakan, dalam pertemuan tersebut Pemerintah Turki menawarkan kerja sama pembuatan kapal selam dan unmanned aerial vehicle (UAV) atau pesawat terbang tanpa awak.
"Pada pertemuan tadi Turki menawarkan kerja sama pembuatan kapal selam 214 kemudian juga menawarkan UAV kelas MALE dan control system," ujar Soetrimo saat ditemui usai pertemuan.
Menurut Soetrimo, pemerintah Turki berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan industri pertahanan agar mandiri.
Pemerintah Turki, kata Soetrimo, bersedia membantu pembuatan kapal selam hingga industri pertahanan Indonesia mampu memproduksinya sendiri.
"Mereka akan membantu sampai menguasai kita menguasai betul (pembuatan kapal selam) kemudian control system-nya juga," ucapnya.
Soetrimo menuturkan hasil pertemuan tersebut akan dilaporkan ke Menteri Pertahanan untuk dikaji bersama pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu, tawaran kerja sama dari pihak Turki akan juga dilaporkan ke DPR untuk meminta dukungan dan persetujuan.
"Nanti akan kami laporkan kepada pimpinan untuk dikoordinasikan kepada seluruh stakeholder masuk juga kepada parlemen dan pimpinan tertinggi. Kami akan kaji tawaran itu dan ke parlemen supaya mendapat dukungan soal budget agar kerja sama dengan Turki bisa diperluas," kata Soetrimo.