Saat mendapati hal demikian, biasanya para relawan melakukan terapi tertentu pada penderita hipotermia fase berat.
"Kalau masih pasif biasanya kita bungkus dengan plastik termal atau kita buatkan perapian," tuturnya.
"Kalau sudah aktif satu satunya jalan biasanya dilukai anggota tubuhnya agar tersadar," imbuhnya.
"Yang aktif pembukuh darahnya sudah mengecil," tandasnya.
Sayangkan Tak Melapor
Budi berharap kejadian tersebut tak lagi berulang.
Ia juga menyayangkan bila pendaki yang menemui kejadian ganjil itu, tak melapor ke posko.
Bila saja melapor, Budi mengatakan, mungkin saja bisa mengubah nasib tragis dari korban Andi.
Jika pendaki lain mendapati hal tersebut, ia mengharap segera melaporkan pada relawan terdekat di lokasi kejadian.
"Diharapkan seperti itu, karena yang bersangkutan sudah berhalusinasi karena mencapai fase terberat hipotermia," kata Budi saat dihubungi TribunSolo.com pada Jumat (24/7/2020).
"Kalau melapor ke kami, atau relawan yang lain pasti dapat dicegah dan diberi tindakan pertolongan," imbuhnya.