Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terornya Bikin Tekor, KKB Papua Dapat Peringatan dari Komandan Korem 172 Praja Wira Yakti: Egianus Kogoya yang Ada di Sana, Tolong!

None - Selasa, 28 Juli 2020 | 10:13
Egianus Kogoya
Facebook/TPNPB

Egianus Kogoya

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua memang kerap menebarkan aksi teror.

Bukan hanya meresahkan masyarakat, aksi teror tersebut ternyata juga menghambat pembangunan di Papua.

Melansir dari Antara, percepatan pembangunan dan kesejahteran masyarakat di Kabupaten Nduga adalah komitmen yang harus dicapai pemerintah, namun kerap mendapatkan gangguan dari KKB Papua.

Terkait hal itu, Komandan Korem 172 Praja Wira Yakti, Brigjen TNI Izak Pagemanan meminta KKB Papua tidak menganggu aparat TNI-Polri yang ditugaskan pemerintah untuk menjalankan komitmen tersebut.

Baca Juga: Lama Jadi DPO, 5 Anggota KKB Ini Akhirnya Menyerah dan Kembali ke Pangkuan NKRI, Berikut Identitas Anak Buah Purom Wenda yang Serahkan Diri

Izak menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan perhatian khusus dalam pembangunan jalan Trans Papua guna menekan harga kebutuhan pokok.

"Karena memang kesejahteraan ini menjadi komitmen kita bersama. Maka dari itu saya minta kepada KKB Papua supaya tak mengganggu upaya kita untuk meningkatkan kesejahteraan di wilayah Nduga." kata Brigjen TNI Izak Pagemanan, Minggu (26/7/2020).

Menurut Izak, jika pembangunan terus terhambat karena aksi KKB Papua, maka yang akhirnya terkena dampaknya adalah masyarakat

"Karena pada akhirnya yang terdampak adalah masyarakat," kata Izak.

Baca Juga: Diintai Tim Kompi Bangau Satgas Pamtas Mobile YPR 305/Tengkorak Saat Patroli, 5 Anggota KKB Pimpinan Puron Wenda Ini Pilih Masuk NKRI, Berikut Perannya Sebelum Menyerahkan Diri

Maka sekali lagi Izak memperingatkan KKB Papua khususnya pimpinan Egianus Kogoya agar tak mengganggu pembangunan di Nduga.

"Sehingga saya minta khususnya Egianus Kogoya yang ada di sana, tolong jangan ganggu kita untuk membuat masyarakat menjadi maju," ujarnya.

Izak juga menegaskan bahwa kehadiran TNI-Polri di Papua adalah semata-mata agar masyarakat aman dari teror KKB Papua.

Tito Karnavian dan Mahfud MD Bujuk KKB Papua Menyerah

Di samping itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, berusaha membujuk KKB Papua agar segera menyerah.

Baca Juga: Bawa Revolver Sebrangi Sungai, Ayah dan Anak Kaki Tangan Pentolan KKB Egianus Kogoya Ini Terlibat Transaksi Jual Beli Senjata, Keduanya Mati Diberondong Timah Panas TNI

Baik Tito Karnavian maupun Mahfud MD menyatakan bahwa pemerintah terbuka dengan para anggota KKB Papua yang hendak kembali ke pangkuan NKRI.

Meski demikian, Tito Karnavian menyebut KKB Papua yang menyerah tetap ditindak hukum bagi mereka yang memang melanggar.

Mahfud MD juga mewanti-wanti agar TNI, Polri, dan BIN di Papua agar tidak terpancing untuk bertindak melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.com (grup SURYA.co.id).

Baca Juga: Negara dalam Negara, Teror KKB Masih Belum Reda, Kini Muncul Gerakan Berjuluk NRFPB di Tanah Papua, 3 Koli Atribut Kelompok Peniru TNI-Polri Disita di Bandara

1. Pelanggar tetap dihukum

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta agar para anggota KKB Papua segera kembali ke pangkuan NKRI.

Tito pun menjamin anggota KKB Papua yang kembali ke pangkuan NKRI tak akan ditindak secara hukum dan dijamin kesejahteraannya.

Kecuali, untuk mereka yang memang melanggar hukum.

"Daripada nanti bunuh orang sana, bunuh orang sini akhirnya, kemudian ya penegakan hukum harus kita lakukan."

"Bunuh orang, tembak orang, pasti akan ditegakkan hukum karena kita negara hukum," kata Tito melalui keterangan tertulis, Kamis (23/7/2020).

Baca Juga: Geraknya Licin Bagai Belut, Oniara Wonda, Pentolan KKB Papua Paling Ditakuti Ini Akhirnya Takluk Ditangan Brimob, Kapolda Jatim: Terimakasih Telah Bekerja Keras

2. Siap tambah pasukan

Tito juga menyikapi serius serangan para KKB Papua.

Bahkan, Tito mengaku siap menambah pasukan di Papua jika dirasa masih kurang.

Hal itu tentu saja bertujuan untuk menjaga keamanan di sana dari serangan KKB Papua.

"Negara tidak boleh kalah dengan siapa pun juga pelanggar hukum, termasuk kelompok bersenjata ini."

"Kalau dia bunuh orang ya kita tegakkan, kalau kurang pasukan di organik yang ada di daerah (Papua) kurang ya kita tambah," ucap Tito Karnavian.

Baca Juga: Jadi Buron Paling Dicari, OW Pentolan KKB Papua Berhasil Dibekuk Brimob, Kapolda Jatim Akui Bangga Akan Hal Ini

3. Ikut membangun Papua

Ia menambahkan, pemerintah menaruh perhatian besar dalam membangun dan mensejahterakan Papua.

Untuk itu, ia meminta para anggota KKB Papua kembali ke pangkuan RI dan berperan aktif dalam pembangunan di Papua.

Tito mengatakan, saat ini pemerintah tengah mempertimbangkan untuk melanjutkan Otonomi Khusus Papua yang akan berakhir pada 2021.

Ia pun meminta para kepala daerah di Papua mengoptimalkan pembangunan di Bumi Cendrawasih dengan dana Otsus yang masih digelontorkan hingga 2021.

"Tolong kepala-kepala daerah juga betul-betul manfaatkan maksimal untuk pembangunan sehingga terbuka lapangan kerja."

Baca Juga: Hari Kemerdekaan Papua Barat di Depan Mata, TNI Langsung Kirim Ribuan Pasukan Agar Tak Kecolongan, 3 Wilayah Ini Jadi Target Utama

"Potensi alam Papua ini sungguh luar biasa, apalagi sumber daya manusianya, ini akan cepat maju ini," kata Tito.

"Ini adalah pulau yang termasuk sumber daya alamnya melimpah. Yang bisa menjadi modal bagi masyarakat Papua. Kalau semua sudah bekerja seperti di Papua Barat maka saudara-saudara kita ini kita harapkan mereka turut juga membangun daripada membunuh orang lain," ujar mantan Kapolri itu.

4. Mahfud MD Minta TNI-Polri Tak Lakukan Pelanggaran HAM

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD meminta agar TNI-Polri di Papua tetap siaga menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Selain menghadapi KKB Papua, menurut Mahfud MD, TNI-Polri mendapat tugas berat lainnya yakni fokus menangani pandemi COVID-19 di Papua.

Baca Juga: Diboyong ke Rumah Sakit, Pentolan KKB Tendison Enumbi Beri Pesan Ini ke Anak Buahnya Sebelum Kembali ke Pangkuan NKRI, Kisahnya Berawal dari Komunikasi Dandim TNI

Mahfud MD juga mewanti-wanti agar TNI, Polri, dan BIN di Papua tidak terpancing untuk bertindak melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Mahfud Minta Satgas Operasi di Papua Jangan Lakukan Pelanggaran HAM'

Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD saat berdialog dengan Satgas Operasi di Timika, Papua, Rabu (22/7/2020).

"Saya tahu tugas saudara-saudara berat, tapi pesan saya bertindaklah secara hati-hati, jangan terpancing untuk melakukan tindakan yang bisa dinilai melanggar HAM. Kita jaga negeri ini dengan sepenuh hati, dan tidak terprovokasi oleh pihak lain," ujar Mahfud MD dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Bawa Sepucuk Senjata, Anggota KKB Ini Terbembak Pistol Sendiri Saat Hendak Serahkan Diri, Tendison Enumni Kini Dilarikan ke Rumah Sakit

Mahfud MD mengimbau agar pasukan dapat mengedepankan pendekatan hukum dan tidak terpancing dengan berbagai provokasi yang dilakukan oleh berbagai pihak agar TNI dan Polri melakukan tindakan yang berlebihan.

Mahfud MD mengatakan, bahwa tugas pemerintah, TNI, dan Polri saat ini lebih berat karena harus fokus menangani pandemi COVID-19, termasuk di Papua.

Meski begitu, tugas untuk mengamankan wilayah dan NKRI harus tetap dilakukan dengan baik.

"Jangan sampai karena kita fokus menangani COVID-19, lalu tugas lain terabaikan, misalnya masalah ekonomi, dan khususnya di Papua harus tetap siaga melakukan pengamanan sehingga tidak muncul aksi gangguan keamanan yang mengancam integrasi kita," kata Mahfud MD.

Mahfud MD mengatakan tugas pemerintah adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Baca Juga: Di Bawah Panglima Operasi Lekagak Telenggen, KKB Pimpinan Militer Murib Bergerak di Wilayah Intan Jaya, Lakukan Aksi Penembakan Hingga Tewaskan Sosok Ini

Artinya, kata dia, menjaga keutuhan integrasi dan teritori agar tidak terpecah.

"Terkait hal ini, ada tiga tantangan yang kita hadapi. Di wilayah barat ada persoalan intervensi asing di laut Natuna Utara. Di belahan timur seperti di Papua sini, ada persoalan gangguan keamanan berupa kriminal bersenjata," katanya.

5. Masih Tetap Berstatus WNI

Meski telah menebar teror yang meresahkan masyarakat dan TNI-Polri di Papua, para anggota KKB Papua ternyata masih berstatus warga negara Indonesia atau WNI.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Mahfud MD berharap KKB Papua segera kembali ke pangkuan NKRI dengan status WNI yang masih dimiliki.

Baca Juga: Oniara Wonda, Pentolan KKB Papua yang Punya Sepak Terjang Menakutkan, Pernah Tembaki Rombongan Jenderal Tito Karnavian Hingga Jatuhkan Banyak Korban

Ia menambahkan, pemerintah terbuka dengan para anggota KKB Papua yang hendak kembali ke pangkuan NKRI.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Mahfud MD Sebut Anggota KKB di Papua Masih Berstatus WNI', Mahfud MD juga menjelaskan alasan mengapa anggota KKB Papua masih berstatus WNI.

Menurutnya, orang kehilangan status kewarganegaraannya karena sudah menyatakan diri telah keluar.

"Orang yang menyatakan keluar kewarganegaraannya itu kalau menyatakan saya keluar, di declare."

Baca Juga: Usai KKB Mutilasi Warga Sipil, Lakagak Telenggen: Kepada Semua Orang Asli Papua, Yang Berani Jadi Mata-mata TNI/Polri Akan Ditembak Mati

"Jadi KKB Papua itu tidak usah ditanyakan boleh tidak jadi WNI. Memang masih WNI," kata Mahfud MD usai rapat bersama Menteri dalam Negeri Tito Karnavian di Papua, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/7/2020).

"Nah kalau maunya menyerahkan diri, membangun, saya kira negara ini sangat terbuka. Kalau memang dia warga negara, dia tidak akan hilang warga negaranya. Jadi langsung saja balik saya warga negara Indonesia," lanjut Mahfud MD.

Mahfud menyatakan masyarakat Papua yang bergabung dengan KKB tidak hilang kewarganegaraannya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Teror KKB Papua Hambat Pembangunan di Nduga, TNI Beri Peringatan Egianus Kogoya dkk: Jangan Ganggu"

(*)

Source :Surya.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x