Meski investasi sektor privat yang masuk masih rendah, negara ini masih menikmati stabilitas ekonomi makro dan inflasi yang masih terkendali.
Kredit ke sektor swasta juga masih bisa tumbuh 13 persen, terutam didorong permintaan dari sektor rumah tangga.
Namun, neraca fiskalTimorLesteterbilang buruk, karena anggaran pengeluaran publik yang terus meningkat.
TimorLestesendiri masih mengandalkan pemasukan dari hasil minyak.
Pada tahun 2019 lalu, produksi minyakTimorLestemencapai 38 juta barel setara minyak (BOE) yang banyak dikerjasamakan dengan Australia.
Sementara itu, mengutip dataTimorLesteEconomic Report yang dirilis Bank Duniapada April 2020, ekonomiTimorLestebakal semakin terpuruk di 2020 karena pandemi virus corona (Covid-19) dan kondisi politik yang belum stabil.
PemerintahTimorLestesudah mencairkan dana sebesar 250 juta dari Petroleum Fund di mana 60 persennya digunakan untuk penanganan Covid-19.
Virus corona memperburuk ekonomiTimorLesteyang berkontribusi pada menurunnya kunjungan turis asing ke negara itu, melambatnya perdagangan ekspor-impor, dan besarnya pengeluaran pemerintah untuk menanggulangi pandemi.
Pertumbuhan Ekonomi NTT
Dikutip dari bi.go.id, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada tahun 2019 mencapai 5,20% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar 5,13% (yoy) dan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2019 yang sebesar 5,02% (yoy).