Ia menyebut jika unggahan DI itu tak berdasar.
"Padahal kami ini masih memberi pelajaran secara daring ke anak-anak."
"Kata siapa gaji buta? Dia tidak merasakan sulitnya bikin materi daring!" kata Asep saat ditemui Tribun Jabar di Gedung PGRI Garut, Jalan Pasundan, Selasa (28/7/2020).
Para guru, lanjutnya, semakin sakit hati dengan komentar DI di kolom komentar.
Bahkan ada komentar DI yang menyebut lebih baik menjadi penjahat ketimbang sekolah.
Pemilik akun Facebook berinisial DI yang disebut menghina profesi guru sudah menemui perwakilan PGRI Kabupaten Garut.
Bahkan secara khusus kakak DI juga sudah meminta maaf.
Ketua PGRI Garut, Mahdar Suhendar mengatakan, para guru merasa terhina dengan unggahan DI itu.
Awalnya PGRI akan memediasi DI dengan perwakilan guru.
Namun banyaknya massa dari pihak guru, membuat mediasi di Gedung PGRI Garut itu tak bisa dilaksanakan.