Kata Adnan, di lingkungan kampus, G dikenal sebagai seorang biseksual. Ia kerap mencari calon korban dengan mengincar mahasiswa baru.
"Saya cerita dari latar belakang pelaku, dia memang benar mahasiswa sini bisa dibilang mahasiswa tua angkatan 2015. Dan track recordnya dari dulu seperti itu. Pas saya masih maba, angkatan saya mengeluhkan kalau didekati," ungkapnya.
"Teman-teman angkatannya tahu kok kalau dia memang gay. Sudah terkenal gitu," imbuhnya.
Untuk bisa berkomunikasi dengan calon korban, biasanya G melakukan pendekatan lewat media sosial.
"Kalau ada maba yang dianggap menarik diincar sama dia dicari Instagramnya ngajak folbek terus dm minta nomor Whatsapp," ujarnya.
Saat akan melakukan eksekusi, G selalu menggunakan modus yang sama. Yaitu meminta calon korban membantunya untuk melakukan fetish jarik berkedok riset.
3. Getol dukung LGBT
Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo juga membenarkan kalau ulah nyeleneh G bukan kali ini saja.
"Dulu pernah terjadi saat G jadi panitia maba, tapi tidak dilaporkan ke dekanat. Dan sekarang sudah viral di sosial media dan ada yang melapor makanya kami adakan sidang kode etik,"pungkasnya.
Karena ulahnya itu lah, akhirnya G tidak pernah dilibatkan saat kegiatan-kegiatan yang melibatkan mahasiswa baru.