Pada Kamis (30/7/2020) malam, Kementerian Kesehatan Brasil mengkonfirmasi total 2.610.102 kasus virus korona, naik dari 2.552.265 pada hari sebelumnya.
Sekitar 91.263 orang telah meninggal di negara itu setelah hasil tes positif untuk penyakit ini.
Namun, data terkini dari worldometer, pada Sabtu (1/8/2020) pagi, pasien positif tercatat 2.666.298 kasus.
Adapun total pasien meninggal dunia sebanyak 92.568, dan pasien yang telah pulih sebanyak 1.884.051 jiwa.
Kini, Brasil menduduki peringkat ke-2 dengan pasien virus corona terbanyak di dunia, setelah AS.
Atas alasan itu, Jair Bolsonaro mendapat banjiran kritik.
Bolsonaro pun dikecam karena menyepelekan Covid-19 dengan menyebutnya "flu ringan".
Bahkan ia enggan memerintahkan para warganya untuk tetap di rumah, karena menurutnya perekonomian yang anjlok lebih berbahaya dari virus itu sendiri.
Dia juga mendorong penggunaan hidroksiklorokuin sebagai obat dan meminumnya ketika terinfeksi.
Padahal, banyak penelitian mengungkap obat itu tidak manjur melawan Covid-19.
Kemudian pada Kamis lalu, ia menggembar-gemborkan obat itu lagi.
Tapi tidak mengatakan apakah istrinya meminumnya juga.
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, dan yang kedua kepada obat yang diberikan ke saya, hidroksiklorokuin."
"Bagiku itu manjur," katanya dalam pidato live mingguan di Facebook.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul 20 Hari Diisolasi Sebelum Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Presiden Brasil Sebut Ada 'Jamur' di Paru-parunya, 'Saya Merasa Lemah'
(*)
Source | : | intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar