Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Makin Tegang Tiongkok vs Amerika di Laut China Selatan, Wakil Ketua MPR Minta Natuna Utara Diamankan: Kalau Terpaksa Perang, Indonesia Harus...

Dewi Lusmawati - Senin, 03 Agustus 2020 | 13:25
Ilustrasi - Jepang prihatin atas polemik Indonesia dan China di Perairan Natuna
@puspentni

Ilustrasi - Jepang prihatin atas polemik Indonesia dan China di Perairan Natuna

Presiden Jokowi tinjau kesiapan kapal perang Indonesia di Natuna.
Setpres/Agus Suparto

Presiden Jokowi tinjau kesiapan kapal perang Indonesia di Natuna.

Menurutnya, militer di Natuna Utara secara khusus dan Indonesia secara umum harus ditingkatkan untuk mempertahankan wilayah Indonesia jika ada gangguan atau melewati atau masuk wilayah Indonesia saat sewaktu-waktu terjadi perang terbuka.

Baca Juga: Usai Minta Suami Poligami Agar Dikaruniai Buah Hati, Fitri Carlina Kena Semprot Hendra Sumendap: Apa yang Kita Perjuangkan Selama Ini?

"Indonesia tidak menginginkan terjadi adanya perang terbuka di Laut China Selatan karena seluruh negara Asia Tenggara akan merasakan dampaknya, termasuk Indonesia. Sehingga, untuk itu perlu perhatian khusus dalam membangun kekuatan militer untuk meminimalisir bahkan mencegah terjadi perang terbuka," ujar Syarief Hasan.

Dia mengatakan potensi perang terbuka memang semakin terlihat ketika Amerika Serikat mengirim dua kapal induknya, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan untuk menjalani latihan tempur.

Tak cuma dua kapal induk, Angkatan Laut Amerika Serikat juga mengerahkan dua kapal penjelajah dan dua kapal perusak dalam latihan yang digelar pada 23 Juli 2020.

Dia mengatakan China juga melakukan latihan militer dua hari setelah latihan gabungan Amerika Serikat, Australia, dan Jepang selesai digelar.

China yang sejak awal membangun pangkalan militer di pulau buatan di Laut China Selatan mengirimkan dua pesawat pembomnya untuk menggertak Amerika Serikat dan Australia di Laut China Selatan.

Syarief Hasan melanjutkan, Indonesia harus membangun kekuatan militer untuk memberikan rasa aman, dan menguatkan pertahanan Indonesia terutama di perbatasan.

Baca Juga: Siap Meluncur ke Kantong PNS dan TNI-Polri, Proses Pencairan Gaji ke-13 Akan Dipercepat, Kemenkeu: Kami Usahakan Sebelum Pertengahan Bulan Agustus

Meski demikian, ia menilai Indonesia harus mengedepankan diplomasi untuk menghindari potensi terjadi, terutama di Laut China Selatan yang berbatasan dengan Perairan Natuna Utara.

“Pemerintah harus mengambil pembelajaran diplomasi ala SBY dengan semangatmillion friends and zero enemy. Akan tetapi, jika memang terpaksa ada perang terbuka, maka Indonesia juga harus memperkuat militernya untuk melindungi wilayah Indonesia dari dampak perang," ujar Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.*(ZJ)

Source :Antara kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x