:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/03/26/dollar-4515999_640jpg-20240326111543.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2022/11/23/whatsapp-image-2022-11-23-at-64-20221123064147.jpeg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2023/03/30/fotojet-1jpg-20230330020235.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2023/02/25/fotojet-6jpg-20230225022550.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/05/07/christmas-3220834_640jpg-20240507114527.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/05/11/pexels-karymefranca-1426100jpg-20240511092329.jpg)
Pada dekade 1970-an, warga kota Old Pantabangan mengorbankan properti mereka untuk memberi lampu hijau terhadap pembangunan salah satu bendungan terbesar di Asia Tenggara.
Kota tua itu akhirnya ditenggelamkan tetapi telah mengairi lahan luas yang memungkinkan provinsi Nueva Ecija menjadi makmur dan menjadi penghasil beras terbesar di Filipina.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kota Berusia 300 Tahun Muncul Lagi, Warga Filipina Geger"
