Namun alangkah kagetnya dia ketika hendak menyodorkan uang, ia diberitahu kalau di situ bukanlah warung makan.
Ia baru tahu jika beberapa orang yang dikiranya pelanggan ternyata adalah anak-anak dari pemilik rumah dan tetangga mereka.
"Saya diberitahu ternyata orang-orang yang makan itu adalah putra pemilik rumah dan sebagian tetangga sebelah."
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan mereka ketika ada orang yang datang ke rumah lalu meminta nasi," ucapnya.
Mohd Kharbi lalu menyebut beruntung orang Melayu terkenal ramah kepada tamu yang meminta makanan.
Mereka sudah terbiasa menerima orang yang minta makan dan menggratiskannya.
Namun kejadian yang menimpanya ini, bagaimanapun membuat dia merasa malu luar biasa.
"Ketika sudah selesai makan, saya ingin mengambil uang dari saku belakang saya dan bertanya habis berapa? Lalu pemilik rumah menyebut ini bukan warung makan."
Source | : | TribunSolo.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar