“Saya beri tumpangan di rumah saya, karena dia janji mau nikahi saya,” kata Vivi seperti dilansir dari Tribun Timur, Kamis (6/8/2020).
Semua kebutuhan hidupnya dipenuhi oleh Vivi. Termasuk kebutuhan rekan Siavash yang diakui berada di Iran.
Bukan hanya itu, Vivi juga membayar seorang penerjemah untuk memperlancar komunikasinya dengan Siavas.
Pasalnya, Siavas tidak bisa berbahasa Inggris dan Indonesia.
Penerjemah itu digaji Rp 3 juta per bulan. Belakangan, Vivi baru tahu jika penerjemah tersebut juga adalah bagian dari sindikat penipuan ini.
Menurut Vivi, Siavas adalah penyuka barang-barang mewah. Semua keinginan itu diajukan ke Vivi dan Vivi menyetujuinya.
Penyuka Barang Mewah
“Siavash menyukai barang-barang bagus, parfum yang mahal, baju mahal dan selalu saya bawa ke Jakarta dan Malaysia untuk stampel pasportnya,” kata Vivi.
Bukan cuma itu, sebelum pulang ke Iran dengan alasan meminta restu ke orngtuanya untuk menikahi Vivi, Siavas kembali mendapat uang dari Vivi.
Kali ini jumlahnya mencapai Rp 35 juta dan sebuah laptop sneilai Rp 16 juta.