Saat kapal berbendera Moldova singgah di Yunani untuk mengisi bahan bakar, pemilik kapal memberi tahu para pelaut Rusia dan Ukraina bahwa dia telah kehabisan uang.
Terungkap bahwa mereka harus mengambil kargo tambahan untuk menutupi biaya perjalanan, yang juga membuat mereka harus memutar ke Beirut.
Kesialan lain terjadi setelah itu. Setibanya di pelabuhan Beirut, kapal yang dimiliki oleh sebuah perusahaan bernama Teto Shipping itu pun tersandung masalah.
Igor Grechushkin disebut sebagai seorang pengusaha Khabarovsk Rusia yang tinggal di Siprus disebut merupakan pemilik kapal itu, sematara kapten kapal adalah Boris Prokoshev.
Kapal yang dikapteni Prokoshev ditahan oleh otoritas pelabuhan setempat karena 'pelanggaran berat dalam mengoperasikan kapal', biaya yang belum dibayar ke pelabuhan, dan pengaduan yang diajukan oleh awak Rusia dan Ukraina, menurut Seafarers Union of Russia, yang mewakili para pelaut Rusia, mengatakan kepada CNN.
Kehabisan uang ditambah tersandung masalah di Beirut, membuat kapal ini tidak pernah melanjutkan perjalanannya.
Bahkan, para pelaut yang berada di kapal itu terpaksa selama 11 bulan bertahan dengan sedikit persediaan.
Untuk menghadapi pengadilan di Beirut, mereka pun menjual bahan bakar.
Prokoshev mengaku sempat menulis surat kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Saya menulis kepada Putin setiap hari... Akhirnya kami harus menjual bahan bakar dan menggunakan uang itu untuk menyewa pengacara karena tidak ada bantuan,