Gridhot.ID - Pemilu Amerika Serikat sudah mulai panas dari detik ini.
Amerika Serikat (AS) seperti diketahui, akan melaksanakan pemilihan Presiden November mendatang.
Sejauh ini calon presiden adalah Donald Trump dan Joe Biden.
Pandemi Covid-19 telah membuat kemungkinan Trump terpilih lagi sangat kecil.
Mengutip Reuters, peringkat persetujuan publik Trump semakin menurun di tengah tingkat infeksi Covid-19 yang terus berlanjut.
Kesengsaraan ekonomi menjadi hal kedua yang membuat Trump tidak populer di warganya sendiri.
Trump pun sadar akan hal itu, dan kini ia berusaha membersihkan tangannya dengan mengalihkan fokus ke Beijing.
Ia lagi-lagi mengklaim, tanpa bukti, bahwa China mungkin sengaja membiarkan virus menyebar secara global.
Sehingga dapat disimpulkan, Trump kembali serang China terkait penanganan Covid-19.
Covid-19 yang telah tewaskan lebih dari 700 ribu orang di seluruh dunia, dijadikan alasan Trump menyerang China.
Serangan diluncurkan ketika Menteri Kesehatan AS berencana bertandang ke Taiwan untuk sebuah kunjungan yang membuat Beijing sangat murka.
Presiden Republik itu mengatakan merupakan "aib" bahwa Beijing telah membatasi penyebaran virus di dalam negeri tetapi membiarkannya menjangkau seluruh dunia.
"Apa yang China lakukan adalah hal yang mengerikan ... apakah itu ketidakmampuan atau sengaja," katanya, menghidupkan kembali sebuah pernyataan yang telah menegangkan hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia dan menimbulkan pertanyaan tentang kesepakatan perdagangan AS-China yang ditandatangani pada Januari.
Pada hari Rabu (5/8/2020), Biden mengatakan kesepakatan itu "gagal" setelah data Departemen Perdagangan menunjukkan defisit perdagangan AS-China melebar 5% menjadi US$ 28,4 miliar pada Juni.
Menteri Kesehatan AS, Alex Azar, dijadwalkan mengunjungi Taiwan, yang Beijing anggap sebagai provinsi pemberontak, mulai Minggu (9/8/2020) dan menegaskan kembali kemitraan AS dengan negara Asia.
Azar akan menjadi pejabat tingkat tertinggi AS untuk mengunjungi pulau itu dalam empat dekade.
Washington memutuskan hubungan resmi dengan Taipei pada 1979 untuk mendukung Beijing.
Akan tetapi, sekarang AS berniat untuk menjual setidaknya empat drone udaranya yang besar dan canggih kepada Taiwan.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Kemungkinan Terpilih Lagi Kecil, Donald Trump Salahkan Semuanya Ke Tiongkok: Sebuah Aib Beijing Membatasi Penyebaran Virus di Dalam Negeri Tapi Membiarkannya 'Liar' di Luar Negeri!
(*)