Satu brigade yang biasanya terdiri dari 3.000-5.000 personel menaiki kapal pendaratan saat senja, mulai berlayar pada malam hari, dan tiba di garis depan pada pagi hari berikutnya.
Dalam latihan serangan pantai tersebut, CCTV menyebutkan, pasukan pendarat mendapat bantuan tembakan artileri dari beberapa sistem peluncur roket.
"Latihan tersebut menunjukkan, PLA memiliki kepercayaan dan tekad untuk menjaga kedaulatan nasional dan kepentingan keamanan," kata CCTV dalam laporannya seperti dilansir Global Times.
Baca Juga: Cemburu Lihat Nella Kharisma Goyang di Depan Orang Lain, Dory Harsa: Terus, Terus Sampai Bawah
AS mengirim pesawat militer ke Laut China Selatan lebih dari 2.000 kali
Sementara Korps Marinir di bawah Angkatan Laut PLA baru-baru ini juga mengadakan latihan pendaratan di Guangdong, yang menampilkan kendaraan serbu amfibi dan kapal serbu amfibi.
Kapal serbu amfibi Tipe 075 pertama buatan China memulai pelayaran perdananya dari Shanghai pada Rabu (5/8) pekan lalu.
Kemudian, helikopter tempur AD PLA juga baru-baru ini melakukan serangkaian latihan penyerangan yang bertolak dari kapal perang AL di perairan Provinsi Fujian, China Timur.
Latihan PLA berlangsung di tengah aktivitas militer Amerika Serikat (AS) yang semakin aktif di dekat Taiwan dan perairan Laut China Selatan.
Kapal induk USS Ronald Reagan terlihat di Laut China Timur oleh satelit komersial pada Sabtu (8/8) pekan lalu, menurut unggahan South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI), lembaga think tank berbasis di Beijing, di Weibo.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar