Dasco menegaskan pencalonan dari Gerindra mengikuti mekanisme yang setelah ditetapkan oleh majelis partai berlambang kepala burung garuda itu.
"Pendapat dari Pak Slamet Maarif kawan saya itu tidak segaris dengan apa yang sudah diputuskan oleh mekanisme di Partai Gerindra," terangnya.
Dan lagi-lagi, Dasco tetap memberikan pilihan kepada PA 212 untuk membentuk parpol sendiri agar bisa mengusung Capres dan Cawapres sesuai selera mereka sendiri.
"Mungkin dengan membuat partai sendiri partai tersebut bebas kemudian untuk mengusung aspirasinya, apakah mengusung A, si B ya silakan saja. Tapi kalau dari Gerindra itu sudah melalui mekanisme yang ada," tegasnya.
Sementara politikus senior Gerindra, Mulyadi menjelaskan alasan para pengurus meminta kembali Prabowo maju di Pilpres 2024.
Karena Prabowo memiliki kompetensi paling lengkap soal capres 2024. Apalagi saat ini Prabowo sudah menjabat sebagai Menhan di era Presiden Jokowi.
"Saya sebagai kader, saya bilang 100 persen lah Pak Prabowo masih harus didedikasikan memimpin negeri ini karena konteks kapasitas, jam terbang, apalagi beliau sekarang menjadi bagian dari pemerintah sangat all out," kata Mulyadi, Senin (10/8/2020).
"Dan dikategorikan sebagai menteri terbaik mengelola anggaran supaya efektif dan tepat sasaran sudah dilakukan. Jadi dengan kapasitas beliau sudah wajar kalau semua kader berharap maju lagi merepresentasikan partai menjadi pimpinan nasional," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "KETIMBANG Prabowo, PKS Jagokan Rizieq Shihab dan Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pilpres 2024"
(*)
Source | : | Tribun Medan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar