Terakhir, monitoring dan evaluasi juga harus terus dilakukan selama proses pembelajaran tatap muka.
Lalu tiap sekolah juga perlu melakukan persiapan untuk memastikan protokol kesehatan terus dijalankan baik oleh guru dan siswa.
Ini juga termasuk sarana transportasi siswa saat menuju sekolah.
"Kalau itu semua dilakukan dengan baik seharusnya tidak terjadi klaster-klaster di sekolah atau mana pun juga," ujar Wiku.
Akun Twitter @laporcovid membeberkan sejumlah klaster yang terjadi di lingkungan pendidikan setelah pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning.
Dikutip dari Tribunnews.com, berikut sejumlah klaster sekolah yang dilaporkan oleh akun @laporcovid:
1. Klaster Sekolah Tulungagung
Siswa (9 th) warga Kec. Pagerwojo, tertular dari ayahnya yang Reaktif: menulari 5 siswa dan 2 guru.
2. Klaster Sekolah Lumajang
Seorang guru SD dlm Prog Guru Sambang, sejak 28/7/2020, positif Covid pada 10/8/2020, dan potensial menulari beberapa siswa yang jadi kelompok belajar di rumah.