Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bravo Densus 88!, Ciduk 15 Terduga Teroris JAD yang Diburu Besar-besaran, Ini Peran dan Keterlibatannya untuk Ali Kalora, Sudah Baiat ke Amir ISIS Baru

Desy Kurniasari - Sabtu, 15 Agustus 2020 | 07:42
ILUSTRASI penangkapan teroris oleh Densus 88
TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA

ILUSTRASI penangkapan teroris oleh Densus 88

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap 15 terduga teroris.

15 orang tersebut ditangkap di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Melansir Antara, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkap penangkapan terhadap 15 terduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pada Rabu (12/8/2020), di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Juga: Dimusuhi Satu Bumi Sampai Berani Tantang Tentara Elite Amerika dan Inggris, ISIS Langsung Jadi Pengecut Jika Harus Berhadapan dengan Negara Kecil Ini, Ternyata Ini Alasannya

"Pada 12 Agustus 2020 dilakukan penegakan hukum terhadap 15 tersangka tindak pidana terorisme kelompok JAD pengiriman logistik dan pendanaan kelompok Mujahidin Indonesia Timur, serta fasilitator pemberangkatan ke Suriah di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat," ujar Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono di Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Awi menjelaskan ke-15 terduga teroris tersebut masing-masing KIA alias Abu Hanifah alias Jak (33), AR alias Abu Fauzan (54), MF (21), S (30), N (45), ML (27), RN (22), OI (47), AA (24), H(44), MN (23), AH (54), RFPP (24), SR (35), AR (42).

Mereka ditangkap pada Rabu (12/8/2020) di sejumlah lokasi berbeda, antara lain di Bekasi, Cirebon, Jakarta, Bogor dan Tangerang Selatan.

Baca Juga: Seandainya Waktu Bisa Diputar, Tangan Kanan Gembong Teroris Osama bin Laden Ini Pasti Menyesal Datang ke Indonesia, KSAD TNI Andhika Perkasa Berhasil Melumpuhkannya, Begini Kisahnya

Keterlibatan sebagian besar terduga teroris itu karena mengikuti pelatihan aksi teroris serta kajian di beberapa tempat seperti Kepulauan Seribu, Bogor, dan Karawang pada sekitar bulan Juni, Agustus, dan September 2019.

Selain itu, sejumlah terduga teroris tersebut juga terlibat pada kegiatan baiat kepada Amir ISIS baru di rumah salah satu tersangka pada 9 November 2019. Namun, terdapat beberapa terduga teroris yang turut terlibat dalam kegiatan lain.

Untuk KIA alias Abu Hanifah alias Jak, selain terlibat dalam kegiatan kegiatan kajian dan idat (pelatihan), yang bersangkutan juga terlibat dalam pendanaan untuk beberapa individu kelompok jaringan teror MIT dan JAD.

Dilansir dari Kompas.com, KIA ditangkap di daerah Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (12/8/2020).

"Keterlibatan yang bersangkutan (KIA), yang pertama, amir JAD," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat (14/8/2020).

Baca Juga: Jadi Buron yang Paling Dicari, Kelompok Teroris Ali Kalora Tak Akan Bisa Lagi Berkutik, Pasukan TNI Satgas Tinombala III Siap Buru 14 DPO MIT Poso

Selain itu, menurut keterangan polisi, KIA mengadakan pelatihan sebagai persiapan untuk melakukan serangan sebanyak tiga kali di tahun 2019.

Latihan digelar di Goa Ciwadon, Jonggol, Bogor (17-18 Agustus 2019), di Curug Cilalay, Karawang (8 September 2019), dan di Gunung Batu Jonggol (21-22 September 2019).

Awi menuturkan, KIA juga berperan membiayai sejumlah anggota kelompok JAD serta Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Baca Juga: 24 Jam Dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang, Terduga Teroris di Sukoharjo Disebut Berkaitan dengan Penyerangan Wakapolres Karanganyar, Ini Penjelasan Kadiv Humas Polri

"Kelima, kajian dan baiat kepada amir ISIS baru di rumah RN tanggal 9 November 2019. Keenam, membantu mendanai beberapa individu kelompok jaringan teror yakni MIT dan JAD," tuturnya.

DiberitakanAntara, RFPP terlibat dalam pengiriman logistik kepada R alias M Hamsari alias A Riponga untuk kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.

SR terlibat dalam pengiriman dana untuk kelompok MIT. Sedangkan AR terlibat sebagai fasilitator keberangkatan ke Suriah pada 2015.

"Keterlibatan (SR) mengirimkan dana kepada L, sudah tertangkap, kemudian A juga sudah tertangkap, dan YS sudah tertangkap, untuk membantu kelompok MIT," tutur Awi dikutip dari Kompas.com.

Tersangka terakhir berinisial AR, yang pernah memfasilitasi keberangkatan ke Suriah di tahun 2015.

Baca Juga: Dipepet Densus 88 Saat Bersepeda, Terduga Teroris Ini Jadikan Warga sebagai Tameng, Begini Kata Kadiv Humas Polri

Tak dirinci lebih jauh siapa yang diberangkatkan oleh AR ke Suriah.

Selain itu, kata Awi, AR juga pernah mengikuti pelatihan di Bekasi (28 Februari 2019) dan di Kepulauan Seribu (14 Juni 2019).

Ke-15 tersangka dijerat Pasal 15 jo Pasal 7 dan Pasal 13 huruf C UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (UU Antiterorisme) dengan ancaman pidana penjara paling lama seumur hidup.

Baca Juga: Senyap Tanpa Suara, Densus 88 Tangkap Seorang Perempuan Terduga Teroris di Semarang, Sempat Telepon Pak RT Saat Detik-detik Penyergapan Karena Satu Alasan

Dikutip dari Antara, dalamkesempatan itu, Awi juga menyampaikan bahwa dalam periode 1 Juni hingga 12 Agustus 2020, Tim Densus 88 Antiteror telah menangkap sebanyak 72 terduga teroris.

Penangkapan tersebut dilakukan di delapan provinsi, yakni Sumatera Barat, Riau, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Tengah.(*)

Source :Kompas.comAntara

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x