Namun masyarakat Lombok mengira anjing tersebut adalah manusia leak atau jadi-jadian.
“Inilah bukti keterbelakangan mental saudara saudari kami di LOMBOK... anjing ini kemungkinan besar sedang sakit atau di racun...tapi warga sekitar mengira jika anjing ini adalah manusia leak yang sedang berubah menjadi binatang,semacam babi ngepet...,” tulis Desy, Selasa (11/8/2020).
Serambinews.com sudah mencoba menghubungi Desy untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait peristiwa yang menggegerkan daerahnya.
Namun sejauh ini, belum ada balasan yang dikirimkan oleh Desy.
Melalui postingannya itu, Desy juga mengutarakan penyesalannya yang terlambat melakukan penyelamatan pada anjing tersebut.
Dia juga menyayangkan tindakan warga yang menganggap hewan malang itu sebagai hewan jadi-jadian hingga tega menguburnya hidup-hidup.
“Mereka mengubur hidup hidup anjing ini,,dia terus menangis saat tubuh nya di masukkan ke liang lahat nya..memohon pertolongan...di ahir hayat nya si anjing masih terus di FITNAH...yang menjadi pertanyaan saya...jika mereka percaya jika anjing itu adalah manusia leak....apa pantas di kubur hidup hidup?,”Maaf ya nak...saya terlambat...Praya 11 Agustus 2020…,” lanjutnya.
Sementara itu, warganet menanggapi isu yang beredar itu dengan beragam respon.