Angkatan Udara China sebelumnya mengerahkan setidaknya enam pembom H-6 dengan rudal jelajah KD-63 ke Bandara Kashgar, juga di Xinjiang. Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menempatkan pembom dalam jarak serang dari pasukan India.
Pakar penerbangan militer China Fu Qianshao mengatakan kepada Global Times, Selasa (18/8), kemungkinan kehadiran pesawat tempur siluman J-20 merupakan bagian dari pelatihan normal tentang penerbangan jarak jauh dan adaptasi lingkungan.
"China adalah negara besar dengan banyak lapangan terbang di berbagai medan dan dalam kondisi iklim yang berbeda, dan J-20 perlu terbang di lebih banyak wilayah untuk beradaptasi," kata Fu.
Peringatan baru kepada China
J-20 adalah jet tempur siluman paling canggih di China, sebanding dengan F-22 dan F-35 milik Amerika Serikat (AS).
Dalam konferensi pers Senin (17/8), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan, saling menghormati dan mendukung antara China dan India adalah arah yang benar, dan sejalan dengan kepentingan jangka panjang kedua negara.
"China bersedia bekerja dengan India untuk meningkatkan kepercayaan politik timbal balik, mengelola perbedaan dengan benar, memperkuat kerjasama pragmatis, dan menjaga keseluruhan pengembangan hubungan bilateral," katanya seperti dikutip Global Times.
Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi pada Sabtu (15/8) mengeluarkan peringatan baru kepada China atas ketegangan perbatasan yang mematikan, menggunakan pidato terpentingnya tahun ini untuk berjanji membangun militer yang lebih kuat.
Dalam pidatonya, Modi menyebut konfrontasi di perbatasan yang disengketakan, tetapi tanpa menyebut nama negaranya.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar