Sumber Hamas mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kelompok itu mengadakan pembicaraan dengan delegasi Mesir di Gaza pada Senin (17/8/2020), sebelum delegasi berangkat untuk pertemuan dengan Israel dan Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat.
Ia diperkirakan akan kembali ke Gaza setelah pembicaraan itu, sumber itu menambahkan.
'Tanggapan Negatif'
Sumber Hamas menambahkan, serangan itu dipandang sebagai "tanggapan negatif" terhadap gencatan senjata.
"Tidak ada korban dalam penggerebekan itu," tambahnya.
Meski ada gencatan senjata tahun lalu, yang didukung oleh Mesir, Qatar, dan PBB, ketegangan antara Hamas dan Israel meningkat secara sporadis.
Hamas mengatakan Israel tidak menghormati pemahaman sebelumnya yang menetapkan bahwa Israel meringankan blokade yang telah diberlakukan di Gaza sejak pengambilalihan Hamas, yang memungkinkan proyek skala besar untuk membantu menyelamatkan ekonomi yang runtuh.
Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza dijadwalkan ditutup karena penutupan perlintasan.
Ini mengakibatkan, pasokan bahan bakar terputus dan memperburuk krisis listrik, dan membuat dua juta penduduk Gaza mendapat listrik sekitar empat jam sehari.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pesawat Tempur Israel Mengebom Jalur Gaza Selama 7 Malam Berturut-turut"
(*)
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar