Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Awalnya Mau Bersihkan Loteng Rumah, Warga OKI Ini Kaget Dapati Guci Berisi Surat Utang Negara Republik Indonesia Tahun 1947 ke Kakeknya, Segini Nominalnya, Sejarawan Angkat Bicara

Desy Kurniasari - Kamis, 20 Agustus 2020 | 09:13
Viral surat utang negara tahun 1947 senilai Rp 1.500 di Ogan Komering Ilir (OKI)
Tribun Sumsel

Viral surat utang negara tahun 1947 senilai Rp 1.500 di Ogan Komering Ilir (OKI)

Diterangkan Harun Djakfar, kemungkinan kala itu uang tersebut dipinjam langsung oleh Keresidenan Palembang untuk keperluan pemerintah.

"Ya mungkin waktu itu kan masih musim penjajahan, bisa jadi akibat keuangan yang menipis. Maka presiden Sukarno memerintahkan kepada keresidenan Palembang untuk sementara waktu meminjam uang ke rakyat Sumatera Selatan.

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh Gegara Undangan Pemberkatan, Nella Kharisma dan Dory Harsa Tiba-tiba Unggah Foto Bernuansa Merah Muda, Kompak Singgung Soal Hari Esok, Ada Apa?

Dan salah satunya kakek saya, H. Jakfar yang kala itu saudagar dari marga Bengkulah ikut meminjamkan uangnya sebesar Rp1500," ujarnya memperkirakan kejadian sejarah utang tersebut.

Sedangkan diakuinya penemuan surat tersebut tidak disengaja, setelah berpuluh - puluh tahun tersimpan rapi dalam guci di loteng rumahnya

Viral surat utang negara tahun 1947 senilai Rp 1.500 di Ogan Komering Ilir (OKI)

Viral surat utang negara tahun 1947 senilai Rp 1.500 di Ogan Komering Ilir (OKI)

"Pertama itu yang menemukan adik saya sekira tahun 2014, waktu itu dia naik ke atap (loteng) rumah dan menemukan ada beberapa peti tua yang masih terkunci dan satu buah guci.

Baca Juga: Duduk Sambil Merekam Layaknya Nonton Pertandingan Tinju, Guru SMA Ini Berakhir Diskors Gegara Tak Lerai Muridnya yang Lagi Adu Jotos, Berikut Tanggapan Pihak Sekolah

Setelah dibuka , ketiga peti dan guci, ditemukanlah tumpukan kertas peninggalan kakek yang sebagian besar sudah posisi tidak utuh.

Setelah dibaca satu persatu, kami kaget menemukan surat perjanjian pinjaman ini. Apalagi isinya mengenai pinjaman oleh negara," pungkasnya.

Mengetahui surat tersebut cukup berharga dan sebagai bukti sejarah, ia langsung melapisi kertas itu dengan lapisan tebal (keras) kemudian disimpan.

"Waktu itukan kertas sudah terlihat buruk, karena takut rusak jadi langsung aja di lapisi plastik.

Setelah itu segera disimpan supaya tidak hilang lagi," ungkap pemuda asli Desa Tanjung Baru.

Source :Tribun SumselSripoku.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x