Pemerintah Kiribati kemudian menjelaskan tentang fenomena foto yang menjadi perbincangan internasional itu.
Dia menjelaskan foto itu memang benar adanya, di mana Tang berjalan di atas karpet manusia ketika berada di Kiribati.
Namun, dijelaskan bahwa peristiwa itu hanyalah sebuah upacara adat untuk menyambut pengunjung penting di negara kepulauan itu.
"Ini hanya isyarat yang menunjukkan rasa hormat dan keramahan kami, misalnya saat pernikahan, di rumah mempelai pria akan diletakan manusia berjejar supaya keluarga mempelai wanita bisa berjalan di atasnya," kata Adlih Ztuchs, seorang pejabat Kiribati.
"Ini menunjukkan bahwa, mereka senang menyambut anggota keluarga baru, ini adalah kebiasaan yang kami miliki untuk semua orang," jelasnya.
Kiribati menjelaskan, bahwa berjalan di atas orang lain, adalah kebiasaan khusus di pulau itu dala menyambut tamu dan tidak boleh terpengaruh oleh politik.
Katerina Teaiwa, seorang profesor di Universitas Nasional Asia dan Pasifik, mengatakan bahwa berbaring di tanah untuk menerima tamu adalah ritual nyata di Kiribati.
Dimaksudkan untuk menunjukkan keramahan, tidak menjalankan fungsi khusus, dan takluk pada ide apapun.
"Orang-orang Kiribati dapat menyambut pejabat asing dengan cara apapun yang mereka suka, kita tidak boleh berdebat lebih jauh tentang masalah ini, dan harus menghormati keragaman budaya dari setiap kelompok etnis," komnetar Katerina Teaiwa.