Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jika Laut China Selatan Sudah dalam Genggaman, Rudal-rudal Milik Tiongkok Bisa dengan Mudah Luluhlantakan Kawasan Asia Tenggara, Begini Kata Pengamat Militer Amerika

None - Minggu, 23 Agustus 2020 | 08:42
Rudal balistik China.
PLA

Rudal balistik China.

Baca Juga: Padahal Bukan Wilayah Negaranya, Tiongkok Semena-mena Tangkap dan Sita Alat Nelayan Filipina yang Mancing di Laut China Selatan, Rodrigo Durtete yang Terkenal Kejam Sampai Tak Bisa Berkutik Gara-gara Hal Ini

Demikian juga rudal anti kapal dan anti pesawat China, yang dikerahkan di Kepulauan Spratly, sekelompok terumbu kecil di tengah Laut China Selatan, memungkinkan rudal China menjangkau seluruh wilayah Asia Tenggara, menurut peta CSIS.

Dari Mischief Reef, sekitar 900 mil tenggara Hong Kong dan 500 hingga 600 mil dari Manila dan Kota Ho Chi Minh, rudal jelajah anti-kapal YJ-62 dan YJ-12B China dapat menyerang sejauh pantai Vietnam, Brunei, dan Filipina pulau Palawan.

Peta CSIS ini menunjukkan bahwa dengan menguasai Laut China Selatan, China dapat menempatkan radar yang sangat dibutuhkan untuk menemukan target pesawat tempur dan rudal.

Baca Juga: Amerika Bisa Kalah Perang, Kasak-kusuk Gua Bawah Air China Mulai Kelihatan, Disebut-sebut Jadi Tempat Parkir Armada Kapal Selam, Citra Satelit Beri Petunjuk Lokasinya

Hanya dari pangkalan udara di Pulau Woody dan Mischief Reef, pesawat peringatan dini KJ-500 China dapat mendeteksi pesawat terbang tinggi di seluruh Vietnam, dan sejauh Manila dan Tarakan.

KJ-500 dapat mendeteksi kapal yang berlayar di sepanjang pantai Vietnam, Brunei dan Palawan.

Pakar urusan Asia CSIS, Greg Poling, mengatakan, peta tersebut menunjukkan pentingnya Laut China Selatan untuk memproyeksikan kekuatan Beijing di wilayah tersebut.

Baca Juga: Banyak Negara Benci Karena Polahnya Suka Klaim Wilayah Seenak Jidat, Nyatanya China Sangat Dicintai Negara Terbelakang,Ternyata Strategi Ini yang Dilakukan

"Jika China tidak memiliki fasilitas di Spratly, China tidak akan dapat menempatkan pesawat patroli dan jet tempur di atas Selat Malaka atau Indonesia tanpa pengisian bahan bakar udara atau menggunakan kapal induk di masa depan" kata Poling.

Laut Cina Selatan, kaya akan sumber daya energi dan terletak di dekat jalur pelayaran yang sibuk, telah menjadi sengketa selama beberapa dekade.

China, Vietnam, Filipina, Taiwan, Indonesia, dan Malaysia semuanya memiliki klaim yang bersaing di wilayah tersebut, sementara AS enggan membiarkan China mengendalikan perairan yang disayangi oleh begitu banyak sekutu Amerika.

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 12

Latest

Popular

Tag Popular

x