Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Putranya Dituding China Gara-gara Tampilan di Uang Pecahan Rp 75 Ribu, Orang Tua Muhammad Izzam Athaya: Saya Tidak Terlalu Sosialita, Enggak Ambil Hati

Desy Kurniasari - Kamis, 20 Agustus 2020 | 12:13
 Muhammad Izzam Athaya (9), yang merupakan salah satu anak dalam kumpulan gambar anak Indonesia dengan pakaian adat daerah di pecahan uang edisi khusus Kemerdekaan ke-75 RI
Tribunnews

Muhammad Izzam Athaya (9), yang merupakan salah satu anak dalam kumpulan gambar anak Indonesia dengan pakaian adat daerah di pecahan uang edisi khusus Kemerdekaan ke-75 RI

GridHot.ID - Pemerintah telah mengeluarkan uang pecahan baru menyambut HUT ke-75 RI yang jatuh pada Senin (17/8/2020) lalu.

Uang pecahan baru senilai Rp 75 ribu tersebut disertai dengan gambar sejumlah bocah di salah satu sisinya.

Ada salah satu bocah yang cukup menarik perhatian lantaran ia tampak bermata sipit.

Baca Juga: Wajah Putri Kecilnya Hiasi Uang Rp 75 Ribu Edisi Khusus, Orang Tua Ananda Saubaki Kaget, Ceritakan Awal Mula Anaknya Dipotret, Singgung Kerahasiaan

Hal itu pun lantas membuat sosok bocah itu mendapat nyinyiran dari sejumlah netizen.

Muhammad Hendra Maulana (38) tak terlalu ambil pusing dengan nyinyiran warganet terhadap baju Sina Beranti yang merupakan baju pengantin Suku Tidung.

Tudingan China yang terarah pada anaknya Muhammad Izzam Athaya (9), yang merupakan salah satu anak dalam kumpulan gambar anak Indonesia dengan pakaian adat daerah di pecahan uang edisi khusus Kemerdekaan ke-75 RI, tak perlu direspon secara berlebihan.

Baca Juga: Tekor Rp 1,3 Miliyar, wanita Ini Jadi Korban Pemerasan Polisi Gadungan Lewat Medsos, Awalnya Pinjam Uang hingga Keterusan Ancam Korban

"Kita ambil ibrohnya (hikmah) saja, itu kebanggaan bagi keluarga kami karena anak kami masuk dalam bagian sejarah kemerdekaan RI ke-75, itu sebuah kehormatan bagi kami, jadi kami tidak ambil pusing dengan isu hoaks itu," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Bagi Hendra, viralnya tudingan baju Tidung Tengara yang disangka pakaian China justru mengukuhkan dan membuat adat Tidung dikenal luas.

Di sisi lain, keberadaan anaknya yang masuk dalam catatan sejarah kemerdekaan sudah lebih dari segalanya.

"Sebagai keluarga kita cukup bangga, apalagi anak kami mewakili salah satu suku di Kaltara, kalau masalah menanggapi, saya tidak terlalu sosialita, jadi saya enggak ambil hati tudingan itu,"tegasnya.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x