Sebelumnya, kata Fahmi, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa telah lama digadang-gadang akan menjadi panglima TNI.
Namun, seiring naiknya Yudo Margono menjadi KSAL, peluang Yudo sebagai Panglima TNI kini juga besar.
Apalagi, berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, jabatan panglima TNI bisa atau dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi militer dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Saat ini, Panglima TNI, yaitu Marsekal Hadi Tjahjanto, berasal dari matra TNI Angkatan Udara.
Jika melihat urutan, jabatan panglima TNI sebelumnya dijabat Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo yang berasal dari matra TNI Angkatan Darat.
Jika merujuk pergantian berdasarkan giliran, maka jabatan panglima TNI berikutnya berasal dari matra TNI AL.
Selain itu, Fahmi juga memperhitungkan usia dinas Yudo yang lebih panjang.
"Masa dinas aktif Yudo (55) lebih panjang setahun dari Andika (56)," kata dia.
Fahmi mengatakan, satu-satunya peluang Andika Perkasa agar bisa mengemban posisi orang nomor satu di tubuh TNI dengan keputusan Presiden Joko Widodo mengganti Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar