GridHot.ID -Udara Pantai Pamuteran Buleleng sangat bersahabat sore itu.
Matahari tampak malu mengintip di balik selarik awan yang menggaris indah.
Sementara, angin berembus lembut, ditingkahi ombak bergulung ringan dengan deburan lelahnya saat mencapai bibir pantai.
Di depan pura kecil itu, Bli I Gede Swadiaya alias Muhammad Khairuddin duduk berkumpul dengan sejumlah peruqyah aswaja.
Sosoknya tegas namun ramah. Sorot matanya tajam, narasi-narasinya lugas terukur.
Tangannya terlihat masih kekar berurat.
Tato tiga naga, mengukir di tubuhnya.
Ia mengawali ceritanya mengenal Islam. Lalu melompat pada jejak jejak hidupnya pada 1999 silam.
Moh Khoiruddin asli Lombok, NTB. Merantau ke Bali pada 1997 dengan berbekal beragam kesaktian, mulai kebal bacok, hingga anti bengep, yang ia dapatkan dari dukun-dukun di daerahnya.
"Tahun 1997, saya sampai di Bali," ujarnya,Sabtu (22/8/2020).