"Jika memang naturalisasi lagi dijalankan oleh pemerintah/federasi, maka ini akan menjadi momen sakit hati nasional bagi anak-anak muda Indonesia," ujar Diky.
Adanya program naturalisasi dari PSSI dinilai sebagai bukti pembinaan sepak bola di Indonesia yang berjalan tidak baik.
Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir PSSI telah membuat kompetisi reguler Elite Pro Academy (EPA) yang diikuti tim-tim Indonesia.
Kompetisi EPA akan percuma karena PSSI memilih jalan pintas melakukan program naturalisasi.
"Ini jadi hal yang sangat buruk bagi pembinaan sepakbola. Apa gunanya program Elite Pro Academy kalau ujung-ujungnya harus naturalisasi," jelas Diky.
Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat Sekretaris Umum the Jakmania itu menilai program naturalisasi di Indonesia sangat tidak tepat jika harus dijalankan.
"Sebagai pecinta sepak bola lokal, naturalisasi yang rencananya mau dijalankan itu (jika memang benar) maka itu gak asik banget," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kabar Naturalisasi 5 Pemain Brasil, Ketum Jakmania: Momen Sakit Hati Nasional, Ga Asik Banget!
(*)
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar