Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Belakangan Gembar-gembor Soal Vaksin Covid-19, Kini WHO Nampak Tak Lagi Miliki Ambisi Ciptakan Obat Massal Corona, Ternyata Ini Penyebabnya

None - Sabtu, 29 Agustus 2020 | 20:42
Ilustrasi pemberian vaksin
Freepik

Ilustrasi pemberian vaksin

Gridhot.ID- Hingga saat ini, vaksin virus corona masih terus dikembangkan dan beberapa telah mulai diuji coba pada manusia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada minggu depan dijadwalkan akan menerima dukungan untuk program 'vaksin Covid-19 untuk semua' dari sejumlah negara.

Akan tetapi, agensi tersebut telah mengurangi ambisinya.

Baca Juga: Penampilannya Berubah Drastis Usai Jadi Youtuber, Orang Tua Atta Halilintar Dituding Telah Gelapkan Uang wanita Ini: Gimana Harus Diam, Uangku Lenyap Rp 700 Juta!

Melansir Reuters, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa telah mencapai kesepakatan mereka sendiri untuk mengamankan jutaan dosis vaksin Covid-19 bagi warganya, mengabaikan peringatan badan PBB bahwa "nasionalisme vaksin" akan menekan pasokan vaksin.

Para ahli mengatakan, jika negara lain yang mampu mendapatkan vaksin melakukan pendekatan serupa, strategi WHO untuk memerangi pandemi virus corona secara global dan secara adil berisiko dibatalkan.

“Jika itu terjadi, cukup jelas bahwa volume vaksin yang tersedia tidak mencukupi untuk negara lain, terutama dalam enam hingga sembilan bulan pertama,” kata Alex Harris, kepala kebijakan global di badan amal kesehatan Wellcome Trust seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Kembali Diprovokasi, Petinggi Militer Tiongkok Seenak Jidat Gerakkan Angkatan Laut dan Udara Usir Kapal Perang Amerika: Ini Telah Merusak Kedaulatan Kami di Laut China Selatan!

Negara-negara yang ingin menjadi bagian dari inisiatif WHO, yang dijuluki COVAX, harus mengirimkan pernyataan dukungnnya paling lambat hari Senin mendatang.

Lebih dari 170 negara, termasuk Kanada, Norwegia, Korea Selatan dan Inggris, telah mengajukan pernyataan dukungan yang tidak mengikat untuk berpartisipasi dalam skema tersebut, yang oleh WHO disebut-sebut sebagai satu-satunya inisiatif global untuk memastikan vaksin Covid-19 tersedia di seluruh dunia, baik bagi negara kaya maupun negara miskin.

Melansir Reuters, WHO telah mendaftarkan sembilan kandidat vaksin Covid-19 dan menetapkan rencana untuk mendapatkan dan mengirimkan 2 miliar dosis pada akhir 2021 ke seluruh negara yang mendaftar.

Tapi badan kesehatan internasional ini telah berjuang untuk mendorong negara-negara kaya ikut serta secara penuh dalam program ini.

Pekan lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkritik negara-negara penimbun vaksin, dengan memperingatkan bahwa strategi tersebut akan memperburuk pandemi.

Baca Juga: Diyakini Lutfi Agizal Mampu Merusak Moral Generasi Penerus, Kata 'Anjay' Disebut Bisa Jadi Bentuk Kekerasan oleh Komnas PA, Begini Penjelasannya

Dalam imbauan terakhir untuk mendapatkan dukungan sebelum tenggat waktu Senin, dia menulis surat kepada anggota WHO dan mendesak partisipasi mereka.

Seorang juru bicara mengatakan kepada Reuters, Komisi Uni Eropa "berkomitmen penuh" untuk keberhasilan COVAX.

Saat ini, Uni Eropa telah mengadakan pembicaraan paralel dengan produsen vaksin untuk pasokan di blok tersebut.

Baca Juga: Maksud Hati Mau Kritik Pemerintah, Rocky Gerung Tak Berkutik Gara-gara Kalah Telak Dilabrak Staf Menkominfo: Minimal Saya Profesor Beneran, Anda Kan Belum Tentu

Inggris mengatakan, pihaknya mendukung COVAX untuk memastikan akses yang sama ke vaksin, termasuk pendanaan, sambil melakukan kesepakatan pasokan bilateral sendiri.

Gedung Putih tidak segera mengomentari situasi tersebut. Amerika Serikat tidak berpartisipasi dalam peluncuran program pada bulan April atau acara penggalangan dana pada bulan Mei.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "WHO tak lagi ambisius soal program 'vaksin Covid-19 untuk semua', ini sebabnya"

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x