Akhirnya operasi digelar pada 31 Januari 2018.
Sebuah tim terdiri dari 24 agen Mossad, sebagian besar adalah warga Iran, masuk ke gudang itu pada pukul 23.00 setelah "mengakali" sistem keamanan.
Para teknisi Israel berhasil membuat sistem keamanan di gudang tersebut seolah masih berfungsi sehingga tidak menimbulkan kecurigaan penjaga.
Setelah berhasil masuk, para agen mulai membongkar lemari-lemaribesi dengan menggunakan alat khusus yang bisa mengeluarkan panas hingga 3.600 derajat Celcius.
Para agen itu mengetahui, pada pukul 07.00 terjadi pergantian jaga yang diikuti patroli ke seluruh bangunan itu, maka mereka harus meninggalkan tempat itu sebelum pukul 05.00 waktu setempat.
Akhirnya, mereka berhasil mencuri 50.000 halaman dokuman dan 163 compact disc berisi berbagai informasi rahasia.
Semua aksi berbahaya itu diselesaikan dalam waktu 6 jam dan 29 menit.
Pada April lalu, PM Israel Benyamin Netanyahu mengumumkan hasil operasi rahasia tersebut, setelah bertemu empat mata dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.
Saat itu, Netanyahu mengatakan, hasil operasi Mossad itulah seharusnya menjadi pertimbangan Presiden Trump membatalkan kesepakatan nuklir dengan Iran yang diteken pada 2015.
Netanyahu bersikukuh, dari ribuan halaman dokumen itu disimpulkan Iran berniat menipu negara-negara Barat dan tetap meneruskan upayanya membuat senjata nuklir.