Beberapa hari setelah pertemuan dengan Netanyahu itu, Presiden Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran.
Sebuah langkah yang membuat hubungan AS dengan para sekutunya di Eropa memburuk.
Pemerintah Israel menunjukkan sejumlah dokumen penting dari hasil operasi rahasia itu kepada The New York Times.
Sebagian besar dokumen itu menegaskan kecurigaan para pemantau dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa Iran tetap berusaha mengembangkan senjata nuklirnya.
"Dokumennya cukup lengkap. Dokumen-dokumen itu menunjukkan Iran memang tengah membuat senjata nuklir," kata Robert Kelley, mantan anggota tim pemantau IAEA.
Namun, memang sulit untuk memverifikasi secara independen keaslian dokumen-dokumen tersebut, yang sebagian besar berusia setidaknya 15 tahun.
Selain itu, pemerintah Israel memilih dokumen-dokumen yang akan diperlihatkan kepada jurnalis.
Artinya kemungkinan banyak materi-materi penunjang yang diabaikan.
(Ervan Hardoko)