"Saya melihat di situ ada masalah bagaimana itu diatasi, di dua faktor. Faktor kesejahteraan yang bersumber pada keterlibatan polisi ke dalam masyarakat, sementara tentara tidak lagi terlibat di situ," ujar Salim Said.
Menurutnya, kondisi tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh pada psikologi para tentara.
Bahkan ia mengaku pernah mendapatkan pertanyaan besar dan begitu dalam dari seorang prajurit yang juga merupakan mahasiswanya.
Dikatakannya mereka seakan menganggap bahwa NKRI bukan lagi Negara Kesatuan Republik Indonesia melainkan justru Negara Kepolisian Republik Indonesia.
"Kemudian adalah psikologi, mereka mengeluh 'Coba prof jelaskan bagaimana sekarang ini kok NKRI bukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tapi kata mereka Negara Kepolisian Republik Indonesia'. Saya tidak bisa jelaskan, itu kan keputusan pemerintah," kata Salim Said.
"Apakah seorang jenderal jadi duta besar, seorang jendral jadi menteri, apakah jenderal polisi atau tentara itu keputusan politik presiden, saya tidak bisa menjelaskan," terangnya.
Source | : | Tribunwow.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar