Daeng memastikan bahwa IDI, ikatan bidan, perawat, dan profesi kesehatan lainnya siap membantu dalam pelaksanaan vaksinasi di lapangan nantinya.
"Mungkin kalau ada profesi kesehatan yang lain bisa membantu kami akan konsolidasi membantu komite Satgas penanganan covid-19. Untuk pada saatnya penyuntikan vaksin di lapangan kami berkoordinasi sampai tingkat kabupaten bahkan mungkin tingkat kecamatan, kami akan membantu pemerintah untuk melakukan vaksinasi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah mengatakan, pihaknya akan membantu pemerintah juga dalam memetakan terkait para petugas kesehatan dalam pelaksanaan vaksinasi.
PPNI disebut Harif memiliki komunikasi sampai tingkat personal.
Maka dengan adanya tingkat komunikasi tersebut diharapkan dapat menunjang dalam program pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 terutama vaksinasi.
"Karena vaksin ini barangkali ngga bisa dilakukan secara serentak, mungkin bertahap maka harus ada priorita, prioritas yang tinggi kita akan dukung dan membantu untuk mapping atau mitigasi terkait dengan petugas-petugas kesehatan tersebut, sekaligus juga mungkin pada saatnya nanti kami akan mengkonsolidasikan semua yang dapat bertugas untuk bisa melaksanakan pemberian vaksin tersebut," jelas Harif.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Ada 1,5 juta dokter dan perawat yang diprioritaskan jalani suntik vaksin Covid-19.
(*)