3. China melakukan modernisasi militer
Pada 1979, PLAN hanya terdiri dari lebih dari 140 kapal rudal, 53 korvet, 12 fregat, 11 kapal perusak, 75 kapal selam, dan 15 kapal amfibi besar. Meski begitu, sebagian besar kapal sudah usang, mengirimkan rudal dan sensor yang lebih tua yang membuat mereka tidak cocok untuk berhadapan dengan Angkatan Laut AS — atau hampir semua angkatan laut besar lainnya, dalam hal ini.
Namun, terjadi perbedaan yang luar biasa bagi PLAN dalam empat dekade terakhir. Armadanya lebih besar dan hampir sepenuhnya dimodernisasi.
Fregat Tipe 054A Jiangkai II kurang lebih setingkat fregat Barat, terutama kapal-kapal Eropa, sedangkan kapal penjelajah Tipe 055 Renhai yang baru bisa menjadi tandingan nyata kapal-kapal kelas Ticonderoga milik Angkatan Laut AS.
China meluncurkan kapal induk pertamanya, Liaoning, pada tahun 2012, baru saja menyelesaikan kapal kedua, dan saat ini sedang membangun yang ketiga.
Kapal amfibi yang dapat mengangkut pasukan melintasi Selat Taiwan tumbuh lebih besar dan lebih mampu.
4. Armada China masih kalah dalam hal tonase
Terlepas dari semua ini, bagaimanapun, armada China masih lebih kecil dari Angkatan Laut AS dalam satu metrik utama: tonase secara keseluruhan. Berat keseluruhan dari semua kapal di Angkatan Laut China adalah sekitar 1,8 juta ton hingga 2 juta ton.
Beberapa faktor menjelaskan perbedaan tersebut. Armada China masih mencakup hampir 140 kapal rudal dan korvet untuk pertahanan pantai, termasuk kapal rudal kelas Houbei Type 022 dan korvet kelas Jiangdao Type 056. Sementara, kapal Angkatan Laut AS pada umumnya 10 hingga 20% lebih besar dari kapal-kapal Tiongkok.
Tetapi keunggulan nyata Angkatan Laut AS terletak pada kapal induk dek besar dan kapal serbu amfibi.