Artinya, tentara AS yang ditempatkan di Korsel bersama para tentara yang diterbangkan dari AS sendiri akan membombardir Korut dan membajak persenjataan nuklir negara tersebut.
Jika hal ini terdengar tidak asing bagi Anda, Anda tentu mengingat okupasi Irak oleh militer AS.
Berlangsung dari 2003-2011, AS mengirimkan tentaranya dalam jumlah yang besar ke teritori Irak, dimulai dengan invasi yang dipimpin AS ke negara tersebut pada Maret 2003 yang kemudian menggulingkan pemerintahan Partai Ba'ath, Saddam Hussein.
Invasi tersebut berakhir 8 tahun kemudian saat pasukan AS meninggalkan negara tersebut, meskipun kemudian Perang Irak memanas lagi tahun 2013.
Selain AS, ada juga tentara dari Inggris, Polandia, dan 29 negara lain serta ada juga berbagai macam bantuan dari Jepang dan negara-negara lainnya.
Delapan tahun itu merupakan periode kekerasan dan perputaran politik yang mempengaruhi politik Irak, karena okupasi militer tersebut pada April 2003 mendapatkan kekuasaan terbatas di Dewan Gubernur Irak.
Juni 2004, pemerintahan 'pengasuh' dibuah, yaitu Iraqi Interim Government.
Kemudian mengikuti pemilihan parlemen Januari 2005, administrasi ini digantikan oleh Pemerintah Transisi Irak pada Mei di tahun yang sama.
Meskipun tidak banyak hal sama terjadi dua kali dan mungkin Korut memiliki upaya berbeda daripada Irak untuk menjaga kedaulatan mereka, tapi AS bisa dengan mudah menginvasi dan menghancurkan suatu pemerintahan negara.