Suhartono mengungkapkan juga berdasarkan data intelijen yang diterima pada saat itu modus operandi dari para perompak adalah perompak-perompak lain yang ada di camp-camp tersebut akan membajak kapal-kapal yang telah dibebaskan perompak sebelumnya.
"Data intelijen mengatakan bahwa banyak camp lain dengan kapal-kapal bajakan dari negara-negara lain.
Ada yang mungkin sudah satu tahun belum bisa dibebaskan. Ada yang lebih dari satu tahun," ungkap Suhartono.
3. Aksi pembebasan
Ketika Suhartono dan timnya bergerak menuju ke camp di Ceel Dhahanaan ternyata MV Sinar Kudus bergerak menuju ke sebuah camp perompak yang ada di sebelah utara camp tersebut.
"Betul ketika kita bergerak ke situ, ternyata kapal ini bergerak lagi ke camp yang berada di sebelah utaranya. Di situlah kita melaksanakan aksi pembebasan itu," kata Suhartono.
Setelah Suhartono dan tim melalukan aksi pembebasan MV Sinar Kudus ternyata data intelijen benar.
Perompak-perompak lain yang ada di pantai mengejar lagi MV Sinar Kudus.
"Betul. Itu yang terjadi kapal ini menjadi target dari perompak lain. Makanya ketika begitu kita melakukan penyerangan terhadap kapal itu, sudah selesai, ini masih datang lagi perompak-perompak lain yang datang dari pantai.
Sehingga kita harus putar haluan kembali mencegat yang dari pantai untuk tidak bisa masuk ke MV Sinar Kudus," ungkap Suhartono.